Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Panjang Meriam Honisuit Bengkulu

Kompas.com - 29/05/2016, 21:06 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Meriam Honisuit merupakan senjata buatan Inggris. Senjata ini dibawa oleh Jepang saat menjajah Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Sulit untuk mencari literatur lengkap mengenai keberadaan meriam Honisuit di Bengkulu.

Honisuit memiliki panjang laras sekitar 3,4 meter, bobot meriam mencapai 2,2 ton, dengan kaliber 19 sentimeter. Meriam ini dibawa oleh tentara Jepang ke Kota Manna, ibu kota Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 1942 untuk menjaga pertahanan garis pantai Bengkulu Selatan dari ancaman musuh Jepang saat itu.

Pada 10 januari 2008, Meriam Honisuit atas kesepakatan Dinas Purbakala Provinsi Jambi dan Pemda Bengkulu Selatan dipindahkan ke Bundaran Jalan Raya Padang Panjang, Kota Manna di dekat kantor Bupati Bengkulu Selatan.

Beberapa masyarakat mengungkapkan, dahulu, meriam ini dilengkapi oleh beberapa meriam lain yang memiliki lebih dari tiga laras (multi laras), namun hingga kini tak diketahui secara pasti di mana senjata meriam multi laras itu.

"Saat kami kecil, meriam Honisuit dilengkapi dengan meriam multi laras yang juga berukuran besar, tapi entah di mana sekarang meriam multi laras itu," ungkap Doni salah seorang warga Bengkulu Selatan.

Ia menambahkan dalam cerita para tetua Bengkulu Selatan, jika meriam Honisuit digunakan untuk bertempur saat masa penjajahan, maka seluruh warga Kota Manna akan mendengar suara letusan meriam tersebut.

"Cerita tetua, kalau meriam itu menembak, penduduk satu Kota Manna akan mendengarkan bunyi letusannya," kata Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com