Inilah Cara Menentukan Operator Pendakian Gunung Bersalju

JAKARTA, KOMPAS.com – Sederet gunung-gunung salju di dunia siap memikat pencinta kegiatan petualang khususnya mendaki gunung. Indonesia sendiri masih memiliki gunung yang bersalju yakni di tanah Papua yang bernama Gunung Carstenz.

Dengan tingkat kesulitan yang bervariasi seperti jalur pendakian yang ekstrem karena berisiko terpapar matahari dan diterpa suhu dingin dan juga akses perizinan yang sulit membuat Anda membutuhkan jasa pemandu pendakian. Jasa tersebut bisa didapatkan dari operator pendakian di negara-negara tempat gunung salju berada.

Dengan kecanggihan teknologi informasi, Anda bisa langsung mengontak operator pendakian berdasarkan informasi di internet. Namun, bagaimanakah cara menentukan operator pendakian untuk memandu perjalanan pendakian Anda menuju gunung bersalju?

Pendaki Tujuh Puncak Dunia asal Indonesia (Indonesia’s Seven Summiter) dari Wanadri, Nurhuda (28), menyebutkan pemilihan operator pendakian bisa didasarkan atas rekomendasi yang dikeluarkan oleh otoritas terkait. Rekomendasi bisa didapatkan dari badan pariwisata setempat ataupun asosiasi pendaki setempat.

“Misalnya untuk pendakian di Nepal, ada asosiasi pendakinya. Namanya Nepal Mountainerring Association yang mengeluarkan daftar rekomendasi operator pendakian,” kata laki-laki yang juga bekerja di operator pendakian Indonesia Mountain Specialist usai acara “Himalaya’s Sharing Experiences & Adventure Journalism” di Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta, Sabtu (11/6/2016) lalu.

Terkait rekomendasi operator pendakian, menurut Huda, hal itu bisa ditemukan secara umum di negara-negara yang menyediakan pendakian gunung-gunung bersalju. Dengan rekomendasi tersebut, calon pendaki bisa menentukan kualitas operator pendakian seperti dari sertifikasi pemandu pendakian.

“Rekomendasi itu supaya kita gak asal-asalan milih travel agent-nya. Jadi walaupun murah tapi keselamatannya gak terjamin, percuma,” lanjut Huda.

Dok.7 Summits Indonesia Kondisi pendakian Carstenz Pyramid, Papua, oleh tim 7 Summits Indonesia. Mereka berhasil mencapai puncak pada 18 April 2010 dan menggunakan kondisi alam Papua untuk berlatih sebelum mendaki enam gunung tertinggi di dunia.

“Jadi berdasarkan daftar operator pendakian dari asosiasi di negara yang terkait, bisa jadi daftar rekomendasinya,” jelasnya.

Penelusuran KompasTravel, terdapat laman-laman yang bisa diakses untuk mencari nama-nama asosiasi pendakian di negara-negara seperti website organisasi International Federation of Mountain Guides Asscociations (IFMGA) dan International Mountaineering and Climbing Association (UIAA).

Organisasi tersebut mendaftar asosiasi pemandu pendakian gunung tingkat negara di seluruh dunia. Dari website tersebut, bisa didapatkan informasi dasar tentang asosiasi pemandu pendakian gunung seperti alamat surat elektronik, kantor, dan kegiatan asosiasi.