Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mama-mama Lomba Dayung, Hanya Ada di Papua

Kompas.com - 23/06/2016, 05:07 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

BIAK,KOMPAS.com - Sore hari, Minggu (19/6/2016) saat aktivitas tengah senggang, pantai di kampung Pasi mulai dipadati oleh masyarakat. Anak-anak mulai berenang di pantai dengan air laut sejernih kaca dan berpasir halus layaknya tepung. Bapak-bapak nampak sibuk mendiskusikan sesuatu dan tiba-tiba saja ibu-ibu atau disebut pula mama-mama di Papua berlari menuju pantai. Mereka berlari sembari memegang dayung.

"Ayo mari siap-siap!" kata seorang mama.

Sedangkan seorang bapak memanggil KompasTravel, "Tolong dipotret dulu!"

Sembari memotret para mama, saya menahan tawa. Para mama ini berpose ala grup band metal dengan gitar listrik, dalam kasus ini adalah dayung.

Sore itu memang momen istimewa, para mama sedang bersiap untuk latihan lomba dayung se-Kabupaten Biak.

"Nanti akan ada lomba tingkat labupaten melewati selat Biak dan Owi, mama mulai dulu, kita (para pria) siapkan strategi," ujar Bapak Oto Rumbai, masyarakat yang menonton latihan dayung para mama ini.

Tak beberapa lama, lomba dayung pun dimulai. Dua perahu bersanding, satu perahu diisi 10 orang mama. Pemandangan lucu terjadi ketika para mama ingin berlomba, anak-anak mereka heboh menyemangati. Ada pula anak yang menangis meraung-raung tak ingin ditinggal mamanya.

"Satu, dua, tiga!" seru wasit. Dua perahu melajur dengan kecepatan tinggi. Para mama mendayung sekuat tenaga.

Bukan hal mudah mendayung di Selat Bromsi dan Pasi. Arus air yang deras dalam jarak satu kilometer menjadi tantangan. Apalagi perahu yang dipakai adalah perahu nelayan biasa yang memiliki lebar sempit dan memiliki kedalaman satu meter ke bawah. Alhasil tenaga yang digunakan harus dua kali lebih besar, mendayung setengah berdiri.

"Ayo-ayo!" teriak para pendukung penuh canda tawa. Melihat mama-mama lomba dayung memang bukan hal biasa dan sangat menghibur hati. Kaus bertangan buntung dengan lengan otot yang besar menjadi pemandangan kontras dengan keahlian para mama memasak dan menganyam lidi.

 

Silvita Agmasari Latihan lomba dayung para mama di kampung Pasi, Biak, Papua.
Mama-mama dari Papua memang patut diacungi jempol, terkenal serba bisa. Dapat melaut memancing ikan, berkebun, sampai membetulkan rumah. Di sisi lain mereka andal memasak dan merawat anak.

Latihan lomba akhirnya selesai dengan hasil yang sangat ketat. Perahu satu dengan yang lainnya hanya berbeda beberapa detik. Selesai lomba ada mama yang langsung terkapar di pasir. Bahkan ada yang melompat berenang ke laut, disambut tawa masyarakat.

"Susah putar baliknya, perahunya panjang," ungkap mama Marince, salah satu peserta latihan lomba dayung.

"Ini kalau acara tujuh belasan juga ada, hadiahnya lumayan. Ada hadiah kompor, ada hadiah uang," kata Mama Agustina kepada KompasTravel.

Saat ditanya lomba dayung tingkat kabupaten akan dapat hadiah apa, para mama ini sepakat menjawab, "Tak tahu juga. Hahahahaa..."

Itulah salah satu sore dari acara Ekspedisi Saireri bersama WWF Indonesia. Seru, penuh canda tawa, dan interaksi dengan masyarakat lokal Papua yang ramah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com