Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Krakatau dan Kisah di Balik Lukisan "The Scream" yang Tersohor

Kompas.com - 31/08/2016, 06:30 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com - Lukisan bertajuk "The Scream" karya seniman Norwegia, Edvard Munch disebut-sebut sebagai pelopor aliran expressionist dan modern art.

"The Scream" dibuat pada 1893, dan merupakan salah satu lukisan paling ternama di dunia. Lukisan tersebut kini tersimpan di National Gallery, Kota Oslo, Norwegia.

Lukisan tersebut bergambar seorang sosok dengan ekspresi tertegun, berlatar belakang lanskap biru dan langit berwarna merah. Namun tak banyak yang tahu, langit berwarna merah dalam lukisan tersebut erat kaitannya dengan letusan Gunung Krakatau ratusan tahun silam.

"Warna langit yang merah tersebut adalah dampak letusan Gunung Krakatau," tutur Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Traafik dalam konferensi pers Emirates beberapa waktu lalu. 

Hal itu dibenarkan seorang profesor dari Texas State University, Donald Olson dalam artikel CNN yang dikutip KompasTravel, Selasa (30/8/2016). 

Dalam artikel tersebut, tertulis bahwa Donald dan para koleganya meyakini, langit merah yang dilukis bukanlah imajinasi Edvard Munch semata. Letusan Gunung Krakatau yang terjadi pada 1883 membawa dampak besar terhadap cuaca di seluruh dunia.

Letusan Gunung Krakatau membawa abu hingga ke Eropa, menjadikan langit Eropa berwarna merah terang mulai November 1883 sampai Februari 1884.

Inspirasi Edvard Munch konon datang saat ia sedang jalan-jalan di Ljabrochaussen Road (kini Mosseveien Road) di kota pesisir Christiania. Situs New York Times menyebutkan, Edvard Munch sedang berjalan-jalan sore dan menikmati matahari terbenam di Christinia antara akhir 1883 atau awal 1884.

Langit berwarna merah itulah yang menginspirasi Edvard Munch untuk membuat lukisan "The Scream". Seniman tersebut membuat "The Scream" dalam empat versi. 

Versi pertama berada di National Gallery, sementara versi kedua dan ketiga di Munch Museum. Baik National Gallery maupun Munch Museum berada di Oslo, ibu kota Norwegia. Versi terakhir (pastel, 1895) sudah dilelang pada 2012. 

Anda yang liburan ke Norwegia, tak ada salahnya melihat langsung lukisan legendaris ini di National Gallery dan Munch Museum. Mungkin, sosok yang dilukis Edvard Munch menggambarkan betapa masif dampak letusan gunung berapi nun jauh di belahan bumi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com