Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggung Terapung Meriahkan Festival Kota Lama Semarang

Kompas.com - 16/09/2016, 19:16 WIB
Muhammad Irzal Adikurnia

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Lima tahun berturut-turut sejak 2012, Kota Lama Semarang diramaikan oleh Festival Kota Lama Semarang, atau yang kini lebih dikenal dengan Pasar Malam Sentiling. Tahun ini acara kolosal tersebut kembali digelar dengan berbagai inovasi menarik.

Festival tersebut berlangsung selama tiga hari nonstop, yaitu mulai tanggal 16 hingga 18 September 2016. Oen's Semarang Foundation selaku penyelenggara menggandeng berbagai pihak untuk menciptakan inovasi-inovasi baru, salah satunya panggung apung berukuran raksasa yang akan diletakkan di Kolam Retensi (Polder) Tawang.

“Hal ini (panggung apung) merupakan upaya untuk menghidupkan kembali Kota Lama di sekitar stasiun Tawang. Karena keramaian Kota Lama saat ini hanya di sekitar wilayah Gereja Blenduk dan Taman Sri Gunting,” ujar Jenny, Ketua Penyelenggara Pasar Sentiling 2016 dalam rilisnya pada KompasTravel, Kamis (15/8/2016).

Panggung dengan luas 17,5 kali 12,5 meter persegi tersebut, akan menampilkan berbagai artis Indonesia yang akan berkolaborasi dengan musisi asal Belanda. Di antaranya para DJ asal Belanda yang akan membawakan musik remix, juga kolaborasi musik klasik, jazz, rock, dan lain sebagainya dengan musik Nusantara masa kini.

Oen's Semarang Foundation Keramaian Pasar Malam Sentiling Festival Kota Lama Semarang tahun 2014 lalu.
Rangkaian Acara

Festival Kota Lama 2016 atau disebut juga & Sentiling Night Market 2016 terdiri dari tiga rangkaian kegiatan yang berbeda. Hari pertama festival tanggal 16 September 2016, diadakan Pre Event Noorderwal Jazz yang diisi oleh Komunitas Jazz dari Semarang (JazzNgisoringin), Solo (Solo Jazz Society) dan Jogja (Jazz Mben Senen Yogyakarta). Di akhir pre event ini akan ditutup dengan penampilan dari Trie Utami.

Di hari kedua Festival Kota Lama, Sabtu, 17 September 2016, akan dimeriahkan dengan rangkaian Symphoni Kota Lama 2016. Symphony Kota Lama merupakan pergelaran mini kolosal yang disajikan dalam bentuk mini orchestra, di mana pergelaran tersebut mengangkat harmoni nuansa modern sehingga berbagai genre musik dapat masuk di dalamnya dengan setting view tempoe doloe khas Kota Lama.

“Symphoni Kota Lama merupakan media ekspresi seni, media promosi potensi wisata sekaligus sebagai atraksi wisata Kota Semarang dalam rangka menampilkan dan memperkenalkan Kawasan Kota Lama yang dikemas seni musik bernuansa tempo doeloe seperti musik keroncong dan gambang semarang,” ujar Topan, Ketua Sie Kesenian Pemkot Semarang.

Hari ketiga sekaligus hari terakhir Festival Kota Lama 2016, diisi oleh Musik Kuno Kini Nanti yang dimulai pada jam 18.00. Dibuka dengan kegiatan Talk Show tentang MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), dilanjutkan dengan pertunjukan Lagu Nostalgia, lalu Musik Kuno Kini Nanti dan ditutup oleh penampilan dari DJ Wesley Lefeber dari Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com