KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu, mendesak Garuda Indonesia agar segera membuka rute penerbangan Kupang-Darwin, Australia Utara.
Menurut Marius, pembukaan rute penerbangan itu sangat penting guna merebut pasar wisatawan asal Australia yang semakin banyak berkunjung ke NTT.
“Kami masih berjuang ini pembukaan rute penerbangan Kupang-Darwin. Kementerian Perhubungan sudah mengizinkan maskapai untuk melayani rute Kupang-Darwin, namun maskapai ini masih menghitung untung ruginya. Tapi saya mengharapkan tentu Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional harus segera membuka rute itu,” katanya di Kupang, Kamis (6/10/2016).
Menurut Marius, Garuda Indonesia sebaiknya tidak hanya memikirkan bisnis semata, tapi juga harus berpikir untuk melayani warga negara Indonesia yang ada di Kupang dan juga warga negara Indonesia di Darwin yang mau ke Kupang.
“Kalau maskapai swasta belum mau, ya tentu Garuda Indonesia sebagai maskapai pelat merah yang tangani. Saya harapkan Garuda lah yang menjadi pionir. Dia (Garuda) kan representasi dari negara dan mudah-mudahan Direktur Utama Garuda Indonesia memperhatikan hal ini, karena itu sudah masuk dalam item kerja sama Indonesia, Australia dan Timor Leste,” ujarnya.
Dalam kerja sama segi tiga pertumbuhan antara NTT, Timor Leste dan Darwin, usulan untuk Garuda Indonesia sudah diminta melayani rute penerbangan Kupang-Dili-Darwin. Namun sampai saat ini juga belum dilayani.
“Saya memberi apresiasi kepada maskapai swasta Lion Air yang justru lebih tanggap dari pada Garuda Garuda, karena pada 30 Oktober 2016 Lion akan membuka rute penerbangan Kupang-Dili. Kalau pun ada kendala, maka kita sama-sama mencari jalan keluarnya. Memang kita juga akui Garuda adalah BUMN yang memikirkan keuntungan, tetapi juga harus berpikir juga untuk melayani rakyat Indonesia,” ucap Marius.
“Wisatawan asal Australia sering mengeluh karena kalau mau berkunjung ke NTT sangat jauh dan mahal karena harus melewati sejumlah daerah. Padahal kalau mau terbang langsung dari Darwin menuju Kupang hanya memakan waktu 1,5 jam saja,” kata Marius.
“Kalau penerbangan Kupang menuju Darwin sudah ada, tentu otomatis orang banyak akan tahu dan arus kunjungan wisatawan akan naik hingga 20 persen. Apalagi beberapa hari lalu ada 40 orang Australia terpaksa carter pesawat dari Australia menuju ke Kupang dan ini kita harus malu. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi Garuda untuk tidak membuka penerbangan ke Darwin,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.