Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Kebiasaan Masyarakat Indonesia Mengonsumsi Es Krim?

Kompas.com - 16/11/2016, 20:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Es krim bukan lagi panganan yang asing bagi masyarakat Indonesia. Kudapan dengan suhu dingin itu bisa ditemukan di warung tradisional, supermarket, minimarket, hingga restoran.

Brand Marketing Manager Glico Wings Nando Tampubolon memiliki analisis tersendiri tentang kebiasaan masyarakat Indonesia dalam menyantap es krim. Nando membandingkan kebiasaan makan es krim dengan minum kopi.

"Kita bandingkan dengan kopi. Saya akan ingat minum kopi di top of mind saya setelah makan siang atau ketika mengantuk," kata Nando kepada KompasTravel di Jakarta, Rabu (16/11/2016).

Soal waktu menyantap, Nando mengungkapkan masyarakat Indonesia tak punya waktu spesifik untuk makan es krim. Keinginan masyarakat Indonesia untuk makan es krim datang secara tiba-tiba.

Kompas.com/Ersianty Peginusa Wardhani Colourful Tower merupakan es krim yang menarik karena ukuran yang jumbo dengan 6 layer varian rasa yang berbeda di Bc's Cone, Senin (4/1/2016)
"Dampaknya sebagai produsen, kami harus agresif untuk meningkatkan trigger-nya. membuat pemicu untuk makan es krim," jelasnya.

Nando menjelaskan masyarakat Indonesia melihat packaging dan rasa ketika ingin menyantap es krim. Selain itu, lanjutnya, masyarakat Indonesia lebih gemar menyantap es krim dengan penyajian secara hard serve dibandingkan soft serve.

"Orang Indonesia paling banyak mengkonsumsi hard serve. Alasanya aksesibilitas. Soft serve itu kan biasanya dikonsumsi di restoran cepat saji. Sementara hard serve banyak ditemukan di supermarket," tambah Nando.

Berdasarkan data AC Nielsen tahun 2015, Nando menyebut masyarakat Indonesia lebih banyak memakan es krim dengan bentuk stik. Sekitar 50-53 persen masyarakat Indonesia menyantap es krim berbentuk stik.

"Sisanya format lain, cup, cone. Alasanya simpel, es krim stik lebih banyak pilihan variasi rasa dan tak repot," tutup Nando.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Gunung Bromo Buka Lagi Usai Kebakaran, Simak Aturan Berkunjung

Travel Update
Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Gunung Kerinci Jadi Lokasi Pembuatan Dokumenter soal Risiko Pendakian

Travel Update
10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

Jalan Jalan
Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Travel Update
Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Travel Update
5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com