Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi "Rafting" di Sungai Bogowonto, Arus Tenang tetapi Mengejutkan

Kompas.com - 19/02/2017, 14:02 WIB
Muhammad Irzal Adikurnia

Penulis

PURWOREJO, KOMPAS.com - Jawa Tengah ternyata menyimpan banyak sungai besar yang menarik untuk diarungi. Selain Sungai Elo-Progo yang ada di Magelang, mengarungi Sungai Bogowonto di Purworejo ternyata tak kalah serunya.

Bagi Anda penyuka olahraga pemacu adrenalin seperti rafting, sungai ini memiliki sensasi tersendiri saat mengarunginya. KompasTravel berkesempatan menaklukkan jeram demi jeram Sungai Bogowonto saat acara famtrip media dan blogger oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Jawa Tengah, Rabu (15/2/2017).

BACA: Dulu Dianggap Angker, Sungai Progo Kini Jadi Lokasi Rafting

Sungai yang membatasai Kabupaten Purworejo dan Yogyakarta ini memiliki topografi yang beragam, seperti palung dan jeram batu besar.

“Serunya di Sungai Bogowonto ini selain ada DAM, jenis batuannya beberapa karst, tak hanya andesit dan endapan. Jadi pemandangannya pun lebih bagus, dan kelokan-kelokannya ekstrem,” ujar Sayful Muzam, salah satu pengelola sekaligus skipper (pemandu) rafting.

Wisatawan memulai petualangan dari Jalan Ir Juanda Ring Road Utara No 2, Purworejo, sebagai meeting point. Dari sana, wisatawan dibawa menggunakan angkot ke basecamp pertama, yaitu Pasar Bohiliwung. Titik start rafting berada persis di belakangnya.

Terlihat air sungai yang berwarna coklat akibat derasnya hujan semalam. Permukaannya pun cenderung tenang. Setelah selesai pemanasan dan beberapa teknik dasar mengarungi jeram, Sayfull Muzam pun mulai memimpin kelompok wisatawan.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Wisatawan yang mengikuti rafting di Sungai Bogowonto, Purworejo akan memulai kembali perjalanannya setelah sempat terhenti karena tak bisa melewati DAM setinggi tima meter, alhasil harus berjalan melalui sisi sungai, Rabu ( 15/2/2017). Operator rafting memprediksi DAM tertinggi di Sungai Bogowonto itu sedang kurang aman dilalui wisatawan akibat debit air tinggi.
Pada 200 meter pertama wisatawan disambut arus tenang, pemandangan awan, dan pepohonan yang rindang. Rafting itu pun terasa hampir membosankan karena Sungai Bogowonto seolah berdamai dengan rombongan wisatawan yang terbagi dalam tiga perahu.

Namun, tak lama kemudian, terlihat air beriak yang menandakan adanya jeram di depan mata, skipper (pemandu rafting) pun memberi aba-aba untuk bersiap bahwa permainan baru dimulai. Jeram-jeram di sungai ini cenderung panjang, saling sambung-menyambung, sehingga wisatawan harus selalu waspada.

Terdapat beberapa jeram berbentuk pillow atau jeram yang tersembunyi di balik air, seolah tak terlihat. Air yang tenang pun kerap menyembunyikan jeram yang menantang.

BACA: Menjajal Derasnya Arus Sungai Terbaik untuk Rafting di Jateng

Seketika perahu yang KompasTravel naiki pun terombang-ambing di sebuah jeram bernama junglo. Dua orang anggota terpental dari perahu dan sempat hanyut beberapa meter, beruntung skipper dan satu orang rescue belum terlambat melemparkan tali, sehingga bisa ditarik mendekat ke perahu.

“Tangkap talinya! Pakai pegangan dayungnya buat nyambil tali itu,” ujar Sayful. Kurang dari lima menit pun dua wisatawan yang hanyut kembali di atas perahu.

Sesampainya di tengah perlintasan, wisatawan disambut oleh DAM terbesar di sungai ini. Beberapa tim mendiskusikan dahulu apakah akan melewati DAM ini atau tidak. Ternyata perintah dari tim rescue ialah menepi, karena debit air tak aman untuk melintasi DAM setinggi tiga meter tersebut.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Karakter jeram yang melebar dan panjang Sungai Bogowonto membuat perahu wisatawan sempat berputar dan terbaik. Semua wisatawan dalam perahu yang dinaiki KompasTravel pun terpencar di aliran sungai, untungnya kurang dari lima menit, satu persatu berhasil diamankan oleh tim rescue, Rabu (15/2/2017).
Wisatawan pun menepi, melewati DAM tersebut dengan berjalan di sisi sungai, seraya berfoto ria dengan latar belakang rintangan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com