Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bahasa dan Budaya Indonesia Dicintai Warga Negara Asing?

Kompas.com - 30/04/2017, 21:04 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan budaya. Dari banyaknya keberagaman itu, Indonesia mempunyai bahasa pemersatu, yakni bahasa Indonesia.

Ternyata, bahasa Indonesia tidak hanya digunakan dan dipelajari oleh warga Indonesia saja, namun banyak warga negara asing yang juga tertarik menguasai bahasa Indonesia dan mempelajari budaya Indonesia.

"Saya sangat menyukai keragaman budaya di Indonesia. Oleh karena itu saya belajar bahasa Indonesia untuk dapat mengenal lebih dalam tentang budaya Indonesia," ujar salah satu mahasiswa asing asal Italia, Alessia kepada KompasTravel, Minggu (30/4/2017).

"Saya sudah belajar selama 2 tahun, 1 tahun di Italia dan 1 tahun di Indonesia," tambah perempuan yang punya hobi jalan-jalan ini.

(BACA: Viral di Medsos, Kelakuan Buruk Turis Indonesia di Jepang)

Di Italia, Alessia belajar bahasa Indonesia di Universitas Napoli. Ia menuturkan bahwa di sana terdapat Jurusan Bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya.

KOMPAS.COM/ALEK KURNIAWAN Peserta Jelajah Bahasa dan Budaya di Kawasan Kota Tua, Minggu (30/4/2017), diikuti oleh mahasiswa asing yang berasal dari berbagai universitas di Jakarta.
Berbeda dengan Alessia, Pierre yang merupakan mahasiswa yang berasal dari Madagaskar mengungkakan ketertarikannya belajar bahasa Indonesia.

"Saya ingin menjadi pemandu wisata berbahasa Indonesia di Madagaskar. Karena orang Indonesia yang berkunjung ke sana semakin tahun semakin bertambah," ujar Pierre.

Ada pula mahasiswa yang menjadikan makanan sebagai motivasi belajar bahasa Indonesia. "Saya menyukai makanan Indonesia, makanan Indonesia sangat lezat. Oleh karena itu saya mengejar beasiswa di Indonesia untuk bisa belajar bahasa Indonesia sekaligus makan enak di sini," ujar Takeru, mahasiswa asal Jepang.

Mahasiswa asal negara tetangga, Malaysia pun tak kalah semangatnya untuk mempelajari bahasa Indonesia.

"Saya menyukai seni modern Indonesia dan ingin mendalaminya, oleh karena itu saya belajar bahasa Indonesia. Buat saya tak begitu sulit untuk belajar bahasa Indonesia, karena mirip dengan bahasa Melayu," katanya.

KOMPAS.COM/ALEK KURNIAWAN Peserta Jelajah Bahasa dan Budaya di Kawasan Kota Tua, Minggu (30/4/2017), diikuti oleh mahasiswa asing yang berasal dari berbagai universitas di Jakarta.
KompasTravel juga mewawancarai mahasiswa asal Iran, Muhammad. Alasannya mempelajari bahasa Indonesia lumayan unik.

"Saya mempelajari bahasa Indonesia karena saya ingin belajar tentang politik di Indonesia. Saya sudah belajar bahasa Indonesia selama 1 tahun dan mungkin akan meneruskan S3 saya di Indonesia dengan mengambil Jurusan Politik," kata Muhammad dengan semangat.

Alasan yang beraneka ragam dan unik ini merupakan sedikit dari banyaknya warga asing yang tertarik mempelajari bahasa dan budaya Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com