Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roman Legong Gaya Bedulu

Kompas.com - 02/05/2017, 09:21 WIB

ROMANTISISME cinta Prabu Lasem terhadap perempuan cantik Diah Rangke Sari dipentaskan secara apik oleh lima penari Sanggar Bali Ganda Sari di Desa Bedulu, Gianyar.

Diiringi langsung gamelan dari Seka Bali Ganda Sari, panggung terbuka Bentara Budaya Bali menjadi saksi nostalgia dan upaya revitalisasi roman Sang Prabu dalam pementasan tari Legong Klasik Lasem Gaya Bedulu, Minggu (23/4/2017) malam.

Legong Lasem melibatkan lima penari yang muncul bergantian sesuai alur cerita. Tari klasik ini menceritakan cinta seorang Prabu Lasem dengan perempuan cantik Diah Rangke Sari. Keduanya bertemu tanpa sengaja.

Elok paras Diah Rangke Sari memesona sang Prabu dan ingin mempersuntingnya. Sayangnya, cinta dan niat Prabu ditolak pujaan hatinya. Alasannya, Diah Rangke Sari telah dijodohkan dengan seorang raja dari Kerajaan Dhaha.

Selanjutnya, Prabu Lasem marah dan pergi ke Kerajaan Dhaha untuk mengajak berperang demi perebutan cinta. Namun, Prabu Lasem bertemu dengan seekor gagak yang sakit dan menghalangi perjalanannya. Munculnya gagak menjadi pertanda kekalahan Prabu Lasem di medan pertempuran.

Pementasan ini bagian dari pembuktian seniman-seniman Desa Bedulu masih setia merekonstruksi dan melestarikan tarian klasik legong sejak tahun 1980.

Hingga saat ini, mereka yang juga keturunan langsung pendahulunya masih terus menyatukan potongan-potongan tari klasik lainya serta gending- gendingnya.

Seniman tari Bedulu, I Gusti Made Sudiarsa, menceritakan bagaimana keresahan seniman tua Bedulu yang khawatir tari klasik legong punah dan perlu adanya regenerasi.

Ini yang memotivasi Sudiarsa pada tahun 1980 memulai mengumpulkan fakta dan cerita dari tokoh legong tua tersebut yang berasal dari Bedulu.

”Upaya revitalisasi ini tak mudah karena memerlukan energi lebih untuk menyatukan potongan-potongan dan memadukan dengan musiknya. Yang pasti, Legong Lasem ini hidup kembali pada tahun 80-an sampai sekarang,” kata Sudiarsa.

KOMPAS/AYU SULISTYOWATI Tari Legong Lasem dimainkan dengan gaya bedulu di Bentara Budaya Bali, Minggu (23/4/2017). Legong klasik ini telah mencapai generasi kelima di Desa Bedulu, Gianyar, Bali. Saat pementasan, penari mengenakan pakaian warisan dari penari Legong Lasem generasi pertama.
Setidaknya, Sudiarsa berupaya menginventarisasi penari Legong Bedulu mulai dari generasi pertama tahun 30-an, antara lain I Camplung, I Pukel, dan I Ciglek.

Generasi kedua terdata I Gusti Putu Brenis, I Resi, dan I Lambon. Selanjutnya, generasi ketiga (1950-1955), I Gusti Putu Pratik, I Nyoman Losin, dan I Klaga.

Generasi keempat, I Lemes, I Nyoman Pasti, dan I Gusti Ketut Kantun. Generasi kelima terdapat I Gusti Ayu Ketut Kartikawati, I Gusti Ayu Okaweli, dan I Gusti Putu Ngempot.

Ia merevitalisasi bersama sang kakak I Gusti Putu Sumarsana. Sumarsana pun merasakan hal sama seperti adiknya saat merekonstruksi gending-gending Legong.

Bagaimana dirinya bertemu dengan Pekak (Kakek) Landung yang hanya menirukan suara dari mulutnya tanpa alat agar direkonstruksi Sumarsana. Ia pun menyusur hingga mencari rekaman ke Eropa dan mendapatkannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com