Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Tempat Peristirahatan Keluarga Keraton di Pinggir Kota Yogyakarta

Kompas.com - 13/05/2017, 09:12 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berkunjung ke Yogyakarta rasanya tak lengkap mengunjungi situs-situs peninggalan sejarah. Salah satunya adalah situs Warungboto yang terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kraton Yogyakarta.

Situs ini memang terlihat berbeda dengan situs heritage lainnya di Yogyakarta. Selain lokasinya berada di pinggiran kota, situs ini berada di tengah permukiman penduduk. Situs yang lokasinya dekat dengan Kebun Binatang Gembira Loka ini berteras dan bertingkat-tingkat. Itulah mengapa banyak ditemui tangga di sekitar situs tersebut.

Situs tersebut memiliki dua kolam yang berada di tengah bangunan. Kolam pertama berbentuk lingkaran, sedangkan kolam kedua berbentuk persegi. Di tengah kolam berbentuk lingkaran terdapat lingkaran kecil yang disebut-sebut sebagai sumber air.

Selain kolam, situs itu juga memiliki sejumlah lorong yang saling terhubung dan jendela yang berbentuk unik. Di sebelah selatan bangunan utama situs, terdapat bangunan dua lantai. Sebagian besar bangunan situs itu bisa terlihat jelas jika dilihat dari lantai dua bangunan sebelah selatan itu.

BACA: Pertama di Yogyakarta, Gowes Sambil Kunjungi Situs Heritage

Warga sekitar, Siti Wajiah (48), mengatakan bahwa situs Warungboto merupakan tempat pesanggrahan atau tempat peristirahatan keluarga keraton. Situs itu juga berfungsi sebagai tempat pemandian putri-putri keraton.

"Dulu cerita paman saya, kalau dipakai mandi putri, daerah sini selalu dijaga pasukan keraton," ujar Siti yang merupakan warga RT 30/7 Kampung Warungboto, Kelurahan Warungboto, Jumat (12/5/2017).

Seiring berjalannya waktu, kata dia, situs itu dimanfaatkan warga untuk mandi dan mencuci. Ia pun pernah merasakan segarnya air kolam yang ada di situs itu ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

"Dulu airnya bening sekali. Airnya muncul dari kolam yang berbentuk lingkaran. Tapi sekarang sudah enggak mengalir lagi. Tidak tahu kenapa," kata Siti.

BACA: 5 Oleh-oleh Wajib Dibeli di Yogyakarta

Siti mengatakan bahwa sebagian bangunan situs itu sempat mengalami kerusakan ketika gempa melanda Yogyakarta pada 2006. Kini bangunan situs telah diperbaiki meski masih ada beberapa bangunan yang masih dalam tahap perbaikan.

Seperti yang terlihat di bangunan sebelah utara, area tersebut belum boleh dikunjungi pengunjung lantaran masih dalam tahap perbaikan.

"Sekarang kalau libur banyak pengunjung yang datang. Ada yang cuma lihat-lihat dan ada juga yang ingin tahu sejarah. Tapi kebanyakan yang datang itu untuk selfie," kata Siti.

Tak begitu sulit untuk datang ke situs ini. Situs yang dikelola Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta itu berada di pinggir Jalan Veteran. Jika berkunjung Anda sebaiknya perhatikan imbauan yang terpasang dan terpampang di sekitar situs.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com