Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Menang Kompetisi, Ini Rahasia Teknik Fotografi Alam Bebas

Kompas.com - 14/05/2017, 19:05 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknik foto alam bebas atau yang dikenal dengan landscape photography seperti menjadi kewajiban bagi pelancong ketika melakukan perjalanan. Foto tak hanya soal membingkai keindahan, tetapi ada trik yang perlu diperhatikan, baik untuk keperluan komersil, lomba, maupun feed media sosial.

Seperti yang teraplikasikan dalam ajang lomba foto Kemilau Indonesia Photo Contest (KIPC) 2017 yang digelar Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar). Ketiga juaranya mewakili teknik-teknik foto yang luar biasa dalam membingkai Indonesia.

“Ketiga pemenang tersebut dinilai seluruh juri representatif mewakili kendahan Indonesia, terutama 10 destinasi prioritas yang menjadi syarat perlombaan, jadi peserta wajib kirim di antara 10 itu,” ujar Fatkhurrohim, Ketua Penyelenggara KIPC pada KompasTravel, di sela pameran hasil lomba tersebut, Kamis (11/5/2017) di Jakarta Convention Centre (JCC).

Menurut Sendy Aditya, fotografer profesional yang menjadi salah satu juri lomba tersebut mengatakan, ketiga foto sudah mengaplikasikan taknik-teknik landscape photography yang baik. Yaitu:

1. Memiliki pesan

Sendy mengatakan bahwa pesan dalam sebuah foto sangat penting. Foto tak sekadar indah, tapi juga memiliki pesan yang tersirat dari objek yang difoto. Olah karena itu ia menilai ketiganya memiliki pesan yang kuat. Semisal dalam foto juara pertama, ada interaksi antara manusia dengan alam yang sangat kuat.

“Foto pertama itu mewakini sekali aktivitas anak pesisir, di Pulau Seribu. Di balik ceria anak pesisir itu terdapat alam yang indah, ikan-ikannya juga terlihat,” ungkapnya.

2. Pencahayaan/exposure yang tepat

Pencahayaan menjadi hal atau teknik yang mutlak dikuasai. Sendy mengatakan, timing sangat berpengaruh terhadap pencahayaan. Menurutnya timing bukan hanya soal waktu pengambilan gambar, tetap setting-an kamera dan teknik yang digunakan.

“Jam yang bagus memang pagi hari mulai jam 9 misalnya. Tapi kalau tekniknya salah, ya jelek. Juara tiga misalnya, dia ngambil saat sunset, tapi menggunakan teknik low exposure dengan tripod, jadi ga gelap dan berbayang,” ujarnya.

3. Komposisi foto

Lalu ada komposisi foto, di mana penempatan objek dan background proporsional. Komposisi akan menggambarkan apa yang ingin disampaikan, apakah objeknya besar atau lebih cenderung menawarkan backgroud-nya.  

4. Angle tidak mainstream

Hal ini yang membuktikan bahwa fotografer memiliki usaha lebih atau tidak kepada juri. Karena menurut Sendy, angle yang mainstream akan cenderung tidak dilirik oleh juri.

“Karena juri pasti sudah punya jam terbang tinggi, pasti sudah banyak memotret di tempat yang peserta foto. Katika peserta itu lebih mengeksplor destinasi tersebut, maka yakin akan dapet angle yang unik bagi juri,” paparnya.

5. Impactful

Impacful ini berkaitan dengan pesan yang disampaikan, apakah kuat dan berdampak pada penikmatnya atau tidak. Sang fotografer juga harus menyesuaikan siapa penikmati foto ini, dan harus bagaimana penyajian pesannya agar disampaikan secara kuat.

Kelima kriteria teknik itulah yang dinilai dapat membawa foto menjadi juara di sebuah perlombaan. Contohnya yang tertuang dalam 50 foto nominasi juara foto KPIC, yang bisa anda liat di Pameran Foto KIPC 2017 yang digelar pada 11-14 Mei 2017 sekaligus pengumuman pemenang bersamaan dengan acara Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara di Jakarta Convention Center (JCC).

“Ke depannya selain foto-foto ini dipamerkan, kita juga akan taruh di web Kemilau Indonesia Photo Contest. Acara ini juga kan jadi acara rutin tahunan kita, harapannya mampu mempromosikan dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke berbagai destinasi yang disajikan dalam karya-karya foto,” tutup Fatkhurrohim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com