Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar Ajak Lulusan STP Nusa Dua Bali Kembangkan Go Digital

Kompas.com - 20/09/2017, 16:08 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku bangga dengan reputasi "zero unemployment" lulusan STP Nusa Dua Bali.

Saat mewisuda 602 lulusan di Gedung Joop Ave STP Nusa Dua Bali, Selasa (19/9/2017), 234 orang atau 39 persen di antaranya telah bekerja sebelum diwisuda.

Menpar mengaku optimistis dalam waktu maksimal 6 bulan setelah pelaksanaan wisuda, semua lulusan terserap di dunia kerja terkait sektor pariwisata.

(BACA: 5 Destinasi Favorit di Nusa Dua, Tempat Raja Salman Menginap)

Pada wisuda kali ini, para wisudawan dan wisudawati STP Nusa Dua Bali mendapatkan pencapaian kinerja lulusan Program Studi 2017 dengan hasil sangat memuaskan.

Index Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi yang mampu dicapai adalah 3,65 dari rentang nilai 0-4. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai 3,38. Nilai itu didapatkan dari rata-rata masa studi S1 dan D4 empat tahun 2 bulan 5 hari dan rata-rata masa studi D3 tiga tahun 3 bulan.

(BACA: Menikmati Keindahan Nusa Dua dari Hilton Bali Resort...)

Hasil itu membuat Menpar sumringah. Arief mendorong seluruh lulusan STP Nusa Dua Bali lebih berani, kreatif dan inovatif berwirausaha. Caranya, melalui go digital.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mewisuda 602 lulusan di Gedung Joop Ave STP Nusa Dua Bali, Selasa (19/9/2017).
ARSIP KEMENTERIAN PARIWISATA Menteri Pariwisata Arief Yahya mewisuda 602 lulusan di Gedung Joop Ave STP Nusa Dua Bali, Selasa (19/9/2017).
“Semua harus segera mengubah haluan, yakni bertransformasi menuju platform digital. Travellers sekarang terus bergerak dan makin cepat beralih ke digital lifestyle. Jemput perubahan dengan go digital jika ingin winning the future customers," kata Arief Yahya dalam siaran pers Kemenpar, Rabu (20/9/2017).

Menurut Arief, penggunaan digital itu akan membuat pariwisata Indonesia melompat lebih tinggi. "Jadi ingat, more digital more global, more digital more personal, more digital more professional,” ungkapnya.

Dahsyatnya gerakan digital ini juga jadi fokus perhatian STP Nusa Dua Bali. Komitmen mereka sama. STP Bali ingin ikut serta mengembangkan jiwa dan keterampilan wirausahawan muda dengan program Inkubator Bisnis.

Target jangka pendeknya, minimal 10 persen lulusan STP Bali telah memiliki bisnisnya sendiri ketika diwisuda dan 20 persen mahasiswa STP Bali telah menginisiasi bisnisnya sendiri saat masih menempuh studi.

Selain mengembangkan entrepreneurship lulusan STP Bali menggunakan Global Standard dalam penyelenggaraan pendidikannya. Hal ini dibuktikan dengan akreditasi Tedqual dari UNWTO yang menjamin mutu pembelajaran dan tata kelola bestandar internasional.

Taman Ujung di Karangasem, Bali.KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Taman Ujung di Karangasem, Bali.
"Selain itu, kami secara aktif mendorong partisipasi dosen serta mahasiwa dalam seminar, konferensi dan kompetisi internasional," kata Ketua STP Bali, Dewa Gede Ngurah Byomantara.

Tidak hanya bahasa Inggris, STP Bali juga mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berbahasa asing lainnya melalui penyediaan mata kuliah Bahasa Asing Pilihan dalam kurikulumnya. Ada pun bahasa asing pilihan tersebut adalah bahasa Jerman, Jepang, Perancis dan Mandarin. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com