Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Budaya Nias Lewat Pesta Ya’ahowu Nias 2017

Kompas.com - 26/11/2017, 21:09 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pesta Ya'ahowu tengah berlangsung di Kota Gunungsitoli, Nias pada 23 hingga 26 November 2017. Pesta rakyat tersebut diadakan untuk mengenal dan melestarikan budaya masyarakat Nias.

Acara ini juga menjadi sarana untuk mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) di Kepulauan Nias. Target tahun ini adalah 25.000 orang wisatawan.

“Tren kunjungan wisatawan ke Nias mengalami peningkatan. Melalui kegiatan Pesta Ya'ahowu ini kita harapkan semakin mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Kepulauan Nias,” kata Ketua Tim Pelaksana Pesta Ya'ahowu Kepulauan Nias 2017 sekaligus Wakil Walikota Gunungsitoli, Sowaa Laoli, dalam siaran pers yang diterima KompasTravel, Minggu (26/11/2017).

Sowaa Laoli menjelaskan makna yang terkandung dalam Ya’ahowu adalah persaudaraan (dalam damai) yang dibutuhkan sebagai wahana kebersamaan dalam pembangunan untuk pengembangan hidup bersama.

Baca juga : Tak Perlu ke Luar Negeri, Laut Mati Juga Ada di Nias Utara

Kepulauan Nias dikenal wisatawan dengan keunikan budaya dan keindahan alamnya, antara lain atraksi lompat batu serta pantai yang menjadi lokasi surfing kelas dunia.

Kunjungan wisatawan yang datang ke Nias tahun 2016 sebanyak 24.355 wisatawan (204 wisman dan 24.151 wisnus), sedangkan tahun 2017 diproyeksikan akan meningkat menjadi 24.659 wisatawan yang terdiri 24.353 wisnus dan 306 wisman.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (Deputi BP3N) Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Esthy Reko Astuti, mengapresiasi penyelenggaraan Pesta Ya’ahowu Nias 2017.

Inilah pertama kalinya pesta tersebut melibatkan empat pemerintah kabupaten dan satu pemerintah kota yang ada di Kepulauan Nias. Sebelumnya, pesta tersebut hanya dilaksanakan oleh masing-masing daerah.

“Kemajuan pariwisata tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri, harus melibat semua unsur masyarakat dalam kekuatan Pentahelix (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) dalam semangat kebersamaan Indonesia Incorporated,” kata Esty.

Baca juga : Pemerintah Nias Kembangkan Potensi Bawah Laut Pulau Onolimbu

Esty optimis pariwisata Nias akan semakin cepat berkembang dan dikenal masyarakat luas, karena kepala daerah yang kompak dengan satu tujuan menjadikan Nias sebagai destinasi wisata unggulan.

“Sekitar 50 persen keberhasilan pariwisata tergantung CEO Commitment atau para pimpinan daerah. Kalau mau berterusterang, saya hanya akan membantu provinsi, kabupaten atau kota yang gubernur atau bupati atau walikota yang benar-benar committed dan konsisten membangun pariwisata,” kata Esty.

Pesta Ya'ahowu Kepulauan Nias 2017 berlangsung selama lima hari. Dalam acara tersebut akan dimeriahkan dengan beragam pertunjukan budaya dan seni dari masing-masing daerah. Beberapa di antaranya adalah ragam permainan rakyat seperti Rago Ue, Fafusi, Fabelugama, Fabiri, dan lompat batu khas Nias, Fahombo.

Ada juga Festival Seni Pahat yang diikuti semua kabupaten dan kota serta pawai budaya diikuti para peserta dengan menggunakan pakaian adat bernuansa Nias.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com