Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan "Ngaku" Pencinta Kopi Sebelum Baca Profil Biji Kopi Ini...

Kompas.com - 15/12/2017, 20:15 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia termasuk negara yang kaya akan jenis kopinya. Hal ini juga membuat Indonesia menjadi eksportir ke empat terbesar kopi dunia.

Dari puluhan bahkan ratusan jenis kopi khas Indonesia, ada beberapa biji unggul yang jadi komoditi ekspor unggulan. Sebelum mengaku pencinta kopi, ada baiknya untuk mengenal lebih dahulu jenis-jenis kopi yang ada di Indonesia.

KompasTravel merangkum profil tiga jenis biji kopi unggulan khas Indonesia, berdasarkan siaran pers dari Maxx Coffee, Kamis (14/12/2017).

Java Ciwidey

Awalnya kopi ini ditanam pada abad ke-17 dan di ketinggian 1500-1600 meter di Ciwidey, wilayah Bandung-Jawa Barat. Kopi ini dipetik langsung menggunakan tangan oleh para petani dengan metode handpick/selective pick. Kemudian, diproses melalui metode semi washed yaitu pencucian dan penjemuran secara alami.

Biji kopi ini memiliki rasa yang kaya/flavorful serta aroma yang khas. Aroma yang yang tercium adalah aroma smoky yang berasal dari kacang-kacangan, wangi bunga, buah, dan sedikit herbal. Sensasi rasa seperti karamel mentega serta manis cokelat akan ditemui di tipe biji kopi ini.

Dengan karakter big body, membuat kopi Java Ciwidey terasa menyegarkan dengan rasa akhir yang lembut dan tahan lama.

Kopi Gayo.KOMPAS.COM/IWAN BAHAGIA Kopi Gayo.
Aceh Gayo

Kopi single origin yang ditanam dan tumbuh pada daerah sekitar dataran tinggi pegunungan vulkanik Aceh tepatnya di daerah Kabupaten Gayo, Aceh.

Kopi aceh gayo juga dipetik langsung menggunakan tangan oleh para petani dengan metode handpick/selective pick. Kemudian, biji kopi diproses melalui metode semi washed yaitu pencucian dan penjemuran secara alami.

(Baca juga : Menikmati Kopi Gayo, Menikmati Inkonsistensi Rasa)

Kondisi alam dari dataran tinggi Gayo memberikan pengaruh besar terhadap kualitas dari aroma dan rasa kopi yang dihasilkan. Kopi Aceh Gayo memiliki aroma khas yang kuat antara perpaduan kesegaran buah pisang dan aroma rempah-rempah.

Karakteristik lainnya adalah karakter kopinya yang full body dan mempunyai rasa manis seperti rasa vanilla/caramel/hazelnut. Perpaduan rasa yang menyenangkan tersebut akan terasa pada after taste-nya.

Danau Toba adalah pusat wisata yang berkembang di Sumatera Utara.Dok Karim Raslan Danau Toba adalah pusat wisata yang berkembang di Sumatera Utara.
Sumatera Lintong

Salah satu kopi sumatera yang tumbuh dari daerah Dataran Tinggi Lintongnihuta dekat dengan Danau Toba.

Kopi ini juga dipetik langsung menggunakan tangan oleh para petani dengan metode handpick/selective pick. Lalu, biji kopi diproses melalui metode fully washed yaitu dengan proses pencucian menggunakan air.

Kopi ini memiliki aroma khas kopi Sumatera yaitu aroma alami kesegaran tanah yang tersiram air hujan (earthy). Juga beberapa aroma yang lainnya seperti cokelat, buah-buahan tropis, dan rempah-rempah.

Tingkat keasaman kopi yang kuat yang membuat kesegaran kopi ini tertinggal lama di mulut setelah diminum. Rasa yang lengkap dari dark chocolate dan juga tembakau semakin menguatkan karakteristik kopi asal Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com