Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Semua Teh Hijau Bubuk Adalah Matcha

Kompas.com - 04/02/2018, 16:19 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Warna hijau dari matcha kerap dijadikan pewarna makanan alami saat mengolahh makanan maupun minuman. Matcha bisa dibilang teh hijau bubuk khas Jepang. Namun, seperti diungkapkan Ratna Somantri, seorang pakar teh, matcha dan teh hijau bubuk adalah dua hal berbeda.

“Tidak semua green tea powder (teh hijau bubuk) adalah matcha,” kata Ratna saat ditemui di Jakarta, Senin (29/1/2018). Ratna merupakan seorang konsultan teh, certified tea specialist, tea sommelier, dan penulis buku “Kisah & Khasiat Teh” dan “The Story in A Cup of Tea”, dan salah satu pendiri www.pasarteh.com.

(Baca juga : Apa Itu Matcha?)

Mayoritas orang Jepang mengonsumsi teh hijau. Teh hijau berkualitas di Jepang biasanya ditanam dengan cara tertutup atau tidak kena matahari langsung. Selain itu, ada perlakuan khusus pada tanaman teh maupun pengolahan daun agar kualitasnya terjaga. Teh yang dihasilkan dengan metode ini misalnya tencha dan gyokuro.

Tencha yang digiling menjadi bubuk inilah yang disebut matcha. Ratna menuturkan daun teh hijau dikeringkan dengan proses penguapan pada suhu tertentu.

Menuang matcha ke susu untuk membuat matcha latte.Kompas.com/Roderick Adrian Mozes Menuang matcha ke susu untuk membuat matcha latte.
Pada proses tencha menjadi matcha, tulang daun teh hijau dihilangkan dan disimpan dalam guci pada suhu dan kelembaban tertentu. Baru kemudian daun teh digiling secara perlahan dengan batu giling hingga menjadi bubuk halus.

(Baca juga : Aneka Dessert Matcha yang Dapat Dinikmati di Kyoto dan Osaka)

Ratna menjelaskan matcha memiliki karakteristik rasa yang cenderung polos dan tidak pahit. Oleh karena itu, matcha mudah diolah dengan bahan-bahan lain untuk dikreasikan menjadi suatu hidangan. Matcha memiliki warna hijau pekat.

“Semakin hijau, semakin bagus (kualitasnya),” kata Ratna.

Ada beberapa grade atau peringkat kualitas dari matcha, misalnya matcha untuk upacara minum teh yang biasanya matcha berkualitas tinggi. Ada pula kitchen grade atau matcha yang digunakan untuk masak.

(Baca juga : Kue Matcha Terbaik Rekomendasi 6 Mal Terbesar di Kansai)

Matcha kitchen grade inilah yang biasa diolah menjadi aneka hidangan seperti es krim matcha, mi soba matcha, puding matcha, dan sebagainya. Menurut Ratna, matcha asli dari Jepang harganya termasuk mahal. Sebagai gambaran, harga matcha termurah atau kitchen grade, di kisaran Rp 500.000 untuk kemasan 1 kilogram.

Matcha latte, paduan matcha dan susu.Kompas.com/Roderick Adrian Mozes Matcha latte, paduan matcha dan susu.
Ratna menuturkan di pasaran banyak beredar teh hijau bubuk dari Thailand tetapi disebut sebagai matcha.  Banyak kedai di Indonesia menggunakan teh hijau bubuk ini. Apa bedanya? Biasanya matcha berwarna hijau pekat. Sementara teh hijau bubuk biasa berwarna hijau kekuningan.

Teh hijau bubuk dari Thailand ini dibuat dari daun teh hijau biasa yang kemudian dibuat bubuk. Lalu ditambahkan aroma jasmine (melati) dan pewarna,” kata Ratna.

Aroma teh hijau bubuk ini pun lebih kuat daripada matcha. Selain itu ada rasa pahit pada teh hijau bubuk biasa. Olahan hidangan yang menggunakan teh hijau bubuk biasa (bukan matcha) akan menghasilkan warna hijau yang butek cenderung kekuningan.

Kompas Video Suhu didih air ketika menyeduh teh mennetukan rasa teh itu sendiri. Bukan cuma itu saja, pemilihan daun teh pun menjadi penentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com