Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Petinggi Belanda Minum Wine, Para Raja Jawa Minum Wedang Uwuh

Kompas.com - 26/03/2018, 17:29 WIB
Achmad Faizal,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


SURABAYA, KOMPAS.com - Wedang atau seduhan air panas dikenal sebagai minuman tradisional sejak zaman kerajaan di Pulau Jawa. Selain wedang teh, jahe, dan kopi, ada juga wedang yang dulu hanya dikonsumsi oleh para raja. Kini wedang tersebut bisa dikonsumsi oleh masyarakat umum, yakni wedang uwuh.

Wedang uwuh dibuat dari seduhan bahan-bahan rempah yang dicampur, yakni kapulaga, jahe, pala, cengkeh, sereh, dan jeruk nipis. Semua bahan tersebut direbus menjadi satu untuk diambil airnya.

Bambang Nurianto, praktisi kuliner nusantara Surabaya, menyebutkan Wedang Uwuh seperti wine bagi petinggi dan raja-raja di luar negeri.

Baca juga : Wedang Asle Khas Solo, Rasanya Bikin Kangen

Wedang Uwuh atau Bir Jawa, menurut penulusuran histori kuliner nusantara yang dipelajari pihaknya, biasa diminum para raja Jawa saat acara jamuan makam malam bersama pemerintah Belanda.

"Jadi saat bersulang, yang diminum petinggi Belanda wine, tapi yang diminum para raja Jawa ya wedang uwuh," kata Ketua Umum Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI) ini di Surabaya, Senin (26/3/2018).

Para raja Jawa, kata dia, memang menolak diberi minuman wine karena sebagian besar raja Jawa beragama Islam. "Jadi raja-raja Jawa tetap minum saat bersulang agar tidak kehilangan muka," ujarnya.

Wedang uwuh hingga saat ini tetap dilestarikan sebagai minuman penghangat tubuh, dan bisa dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat.

"Kalau dahulu hanya wedang uwuh hanya diminum oleh raja atau kalangan tertentu saja," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com