Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wedang Asle Khas Solo, Rasanya Bikin Kangen

Kompas.com - 19/08/2015, 18:00 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Minuman tradisional tak hanya enak dinikmati tetapi juga selalu menghadirkan rasa kangen. Di antaranya adalah wedang asle yang bisa ditemukan di Solo.

Meski berlabel wedang, minuman ini tidak disajikan dalam gelas melainkan mangkuk kecil. Cara minumnya pun disendok menggunakan sendok bebek (sendok pipih).

Wedang asle terbuat dari ketan putih yang berasa sedikit manis, potongan agar-agar, juga irisan roti tawar dan sedikit gula pasir. Sebelum disajikan, pedagang akan mengguyur bahan-bahan tersebut dengan santan hangat yang gurih.

"Wedang asle ini sebenarnya dari Malang (Jawa Timur) tapi malah populer di Solo. Kalau di Madiun (Jawa Timur) lebih dikenal sebagai cemoe," ungkap Widodo, pedagang wedang asle di shelter belakang Stadion Manahan Solo.

wedang solo
Menikmati wedang asle di belakang Stadion Manahan, Solo.  (Tribun Jateng/Rika Irawati)

Wedang asle selalu disajikan hangat. Itu sebabnya, Widodo meletakkan panci tempat santan di atas bara arang agar kehangatannya selalu terjaga.

Menurut Widodo, wedang asle dulunya dijual secara keliling menggunanakan gerobak. Itu pula yang pernah dia lakukan 30 tahun lalu sebelum akhirnya memilih tempat di kawasan Manahan. Saat terjadi penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut, dia dan puluhan pedagang lain diberi tempat di shelter belakang Stadion Manahan Solo.

Setiap hari, Widodo menjual wedang asle sejak pagi hingga malam. Selain di shelter milik Widodo, wedang asle juga bisa ditemukan di sheltersisi barat Stadion Manahan, di Pasar Kabangan juga di wilayah Mangkuyudan, Solo.
wedang solo
Penjual wedang asle di belakang Stadion Manahan.  (Tribun Jateng/Rika Irawati)

Kendati tak lagi menjamur, sejumlah pedagang masih menjajakan minuman tradisional tersebut. "Saya sudah bertahun-tahun menjadi pelanggan wedang asle Pak Widodo. Selain bersih, rasanya juga gurih dan manisnya pas," ungkap Dewi, penyuka wedang asle.

Lantaran selalu tersaji hangat, warga Keprabon, Banjarsari, Kota Solo, ini mengatakan, wedang asle nikmat diminum saat musim hujan. Namun, dia juga sering menikmati wedang asle di waktu-waktu luang, termasuk siang hari.

"Anda yang berkunjung ke Solo harus mencoba minuman ini, pasti ketagihan," ujarnya. Di shelter Widodo, semangkuk kecil wedang asle dibanderol Rp 5.000. (Tribun Jateng/Rika Irawati)

 

 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rika Irawati

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Minuman tradisional tak hanya enak dinikmati tetapi juga selalu menghadirkan rasa kangen.

Di antaranya adalah wedang asle yang bisa ditemukan di Solo.

wedang solo
Menikmati wedang asle di belakang Stadion Manahan, Solo.  (Tribun Jateng/Rika Irawati)

Meski berlabel wedang, minuman ini tidak disajikan dalam gelas melainkan mangkuk kecil. Cara minumnya pun disendok menggunakan sendok bebek (sendok pipih).

Wedang asle terbuat dari ketan putih yang berasa sedikit manis, potongan agar-agar, juga irisan roti tawar dan sedikit gula pasir.

Sebelum disajikan, pedagang akan mengguyur bahan-bahan tersebut dengan santan hangat yang gurih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com