Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Turis Indonesia yang Pernah Wisata ke Israel dan Palestina

Kompas.com - 01/06/2018, 11:05 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Israel memang kerap menuai polemik, tetapi di mata turis Indonesia, wisatanya amat dikenang dan tak terlupakan.

Fransiska Anggraini adalah salah satu turis Indonesia yang pernah berkunjung ke Israel untuk mengantar orang tuanya berziarah. Ia sangat suka dengan wisata di sana. Baginya kunjungan ke Israel salah satu perjalanan yang tidak terlupakan.

"Jujur aku suka Israel. Selain ada tempat-tempat yang disebut di Alkitab, secara infrastruktur Israel itu bagus. Negara maju lah," tuturnya saat dihubungi KompasTravel, Kamis (31/5/2018).

(Baca juga: Per 9 Juni, Turis Indonesia Dilarang Masuk ke Israel)

Ia mengatakan untuk kawasan wisata, Yerusalem punya banyak pilihan wisata religi bagi beberapa agama. Hanya saja karena kondisi konflik, cukup memusingkan aturannya.

Sekitar 500 warga Gaza beribadah di Masjid Al-Aqsa saat perayaan Hari Raya Idul Adha. BBC Sekitar 500 warga Gaza beribadah di Masjid Al-Aqsa saat perayaan Hari Raya Idul Adha.
Di Yerusalem, wisatawan harus berganti pemandu wisata dan sopir saat melintas dari otoritas Israel ke otoritas Palestina dan sebaliknya. Pemandu wisata disesuaikan wilayah otoritasnya.

"Mengaduk-aduk emosi sih trip ke Israel. Di lain sisi aku gak suka mereka seenaknya nempatin wilayah Palestina, tapi di lain sisi aku ngeliat kalau bukan mereka yang masuk ke situ, itu tempat gak bakal maju," katanya.

Ada tiga tempat wisata utama yang tidak ia lupa, dan sempat ia jelajahi. Masjid Al-Aqsa untuk umat Islam, Tembok Ratapan untuk Yahudi, dan Via Delorosa untuk umat Kristen.

(Baca juga: ASITA: Wisata ke Israel Harus Kita Alihkan Dulu)

Ketiganya memiliki makna yang mendalam bagi penganutnya. Terlepas dari agama apa pun saat berkunjung ke tiga tempat tersebut ada kenangan dan sensasi tersendiri.

Bendera Israel berkibar di dekat Masjid Kubah Batu Al Aqsa pada 5 Desember 2017. (AFP/Thomas Coex)
Bendera Israel berkibar di dekat Masjid Kubah Batu Al Aqsa pada 5 Desember 2017. (AFP/Thomas Coex)
Lain halnya dengan Melissa, salah satu turis Indonesia dan pemilik agen tour travel yang rutin tiap tahunnya berkunjung ke Israel dan Palestina. Ia mengaku salut atas perjuangan warga Palestina di tengah konflik, yang kini sangat bergantung pada pariwisata.

Ia rutin membawa turis Indonesia saat Paskah dan liburan Natal.

"Saya lebih suka ke Palestina, karena paling banyak destinasinya, juga karena kita punya sistem belanja apapun ke masyarakat Palestina yang memang lebih membutuhkan, mulai suvenir, makanan, sampai kebutuhan kaya sabun zaitun," tuturnya.

(Baca juga: Begini Profil Turis Indonesia yang Berwisata ke Israel dan Palestina)

Israel pada 1980 mengklaim Jerusalem sebagai ibu kotanya setelah menduduki Jerusalem pasca-Perang Enam Hari 1967. Sementara itu, Palestina menuntut Jerusalem Timur sebagai ibu kota.wikipedia Israel pada 1980 mengklaim Jerusalem sebagai ibu kotanya setelah menduduki Jerusalem pasca-Perang Enam Hari 1967. Sementara itu, Palestina menuntut Jerusalem Timur sebagai ibu kota.
Ia merasa kasihan, karena masyarakat Palestina sulit bekerja dan kini sangat mengandalkan pariwisata untuk pemasukannya.

"Wisatawan Indonesia apa pun kepercayaannya memang suka mendukung Palestina dengan royal berbelanja ke masyarakatnya. Jadi saya rasa ini sangat sayang banget kalau ditutup," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com