JAKARTA, KOMPAS.com - Balai Besar Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menutup obyek wisata alam di kawasan Gunung Merapi Tindakan ini menyusul dari letusan Gunung Merapi yang terjadi Jumat (1/6/2018) pukul 08.20 WIB.
Pasca letusan diinformasikan terdapat dua titik api di Dusun Stabelan Desa Tlogolele Kecamatan Selo, dan tiga titik api di di Kecamatan Cangkringan.
"Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan koordinasi dengan relawan, titik api ini mengindikasikan adanya vegetasi yang terbakar akibat material jatuhan (balistik)," kata Kepala Balai TNGM, Ammy Nurwati sesuai siaran pers yang diterima KompasTravel, Sabtu (2/6/2018).
(Baca juga: Merapi Kembali Meletus dengan Tinggi Kolom 6.000 Meter)
Sampai dengan Jumat (1/6/2018) pukul 13.00 WIB, Ammy memastikan lokasi titik api tersebut sudah padam karena tidak lagi terlihat mengeluarkan asap.
Namun demikian lokasi titik api yang berada di radius kurang dari tiga kilometer, direkomendasikan bebas dari aktivitas manusia.
"Terkait pergerakan satwa, sampai saat ini tidak ada pantauan yang mengindikasikan satwa turun, sehingga dapat dinyatakan masih normal", ujar Ammy.
(Baca juga: Hutan yang Terbakar di Merapi Bukan Disebabkan Awan Panas)
Balai TNGM tetap melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan kondisi pasca letusan, dan mengimbau semua pihak untuk tetap waspada.
Bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut, dapat menghubungi call center Balai TNGM di nomor 081327691368.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.