Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Barista Minta GAMIFest 2018 Utamakan Edukasi Kopi

Kompas.com - 12/09/2018, 09:56 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

TAKENGON, KOMPAS.com - Gayo Barista Community (GBC), komunitas yang menghimpun para barista di Takengon dan Bener Meriah, mendukung terlaksananya Gayo Alas Mountain International Festival (GAMIFest) 2018, sebuah agenda kebudayaan yang melibatkan empat kabupaten di Provinsi Aceh.

Bentuk dukungan itu menurut Sekretaris GBC, Alfi, telah disampaikan langsung kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dan Dinas Pariwisata Kepemudaan Olahraga Aceh Tengah.

"Kami memandang, dengan posisi 3 kabupaten di Aceh memiliki perkebunan kopi terluas di Asia Tenggara, apalagi kopi merupakan warisan asli masyarakat Gayo selain seni dan budayanya, maka GBC telah meminta kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk menjadikan Coffee Festival nanti benar-benar sebuah pesta rakyat yang besar, bukannya hanya sekadar pameran stand produk," kata Alfi.

Baca juga: Melihat Sisi Lain Aceh di Gayo Alas Mountain International Festival 2018

Dia menjelaskan, pihaknya mendukung Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh dalam mengenalkan Dataran Tinggi Gayo kepada dunia.

Dengan catatan, lanjut Alfi, festival kopi haruslah menampilkan semua edukasi dan proses mulai dari hulu sampai hilir, mulai dari budidaya sampai akhirnya jadi produk dan diminum. Terlebih lagi festival tersebut diadakan di tengah masyarakat yang selama ini hidup dan berusaha dari kopi.

"Jika acaranya tidak berbobot, kami masyarakat Gayo yang malu, pemerintah kabupaten malu, festival kopi ini cerminan kualitas sumber daya manusia yang bergerak di bidang kopi di daerah ini," ucap Alfi.

Apalagi, lanjut Alfi, GAMIFest rencananya dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, dan dihadiri juga oleh para menteri kabinet.

Penikmat kopi menyesap kopi di Taman Simpang Legos, Kota Lhokseumawe, Aceh, Jumat (2/10/2015). Area itu menawarkan aneka kopi Gayo dari dataran tinggi Gayo, Aceh. KOMPAS.COM/MASRIADI Penikmat kopi menyesap kopi di Taman Simpang Legos, Kota Lhokseumawe, Aceh, Jumat (2/10/2015). Area itu menawarkan aneka kopi Gayo dari dataran tinggi Gayo, Aceh.
"Apalagi Pemerintah Aceh berencana mendatangkan 20 ribuan pengunjung ke Dataran Tinggi Gayo, jadi festival kopi tak dibuat sekadar festival," katanya.

Kompas.com yang berusaha mengkonfirmasi Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh terkait ini belum mendapatkan jawaban.

Seperti diberitakan sebelumnya, GAMIFest atau Festival Internasional Dataran Tinggi Gayo dan Alas akan digelar di empat kabupaten di Aceh, 14 September hingga 24 November 2018.

Festival ini akan digelar di Dataran Tinggi Gayo meliputi Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Bener Meriah. Sementara Alas merupakan kawasan yang berada di Aceh Tenggara.

Perhelatan akbar di wilayah tengah-tenggara Aceh itu rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, di Lapangan Musara Alun, Takengon, Aceh Tengah. Acara ditutup di Gayo Lues dalam event peringatan Tari Saman Sedunia pada 24 November 2018.

Menurut seorang tim Persiapan GAMIFest dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), Fikar W Eda, GAMIFest merupakan pintu masuk dalam pengembangan kawasan Dataran Tinggi Gayo-Alas.

Kawasan ini dianggap perlu pengembangan secara khusus berdasarkan potensi spesifikasi yang ada di empat kabupaten itu.

Seorang warga negara asing sedang memotret proses peracikan kopi Gayo di salah satu Coffee Shop di Takengon, Aceh Tengah.KOMPAS.com/Iwan Bahagia Seorang warga negara asing sedang memotret proses peracikan kopi Gayo di salah satu Coffee Shop di Takengon, Aceh Tengah.
Fikar menjelaskan acara ini membutuhkan infrastruktur yang baik juga kebutuhan lain dalam rangka mempercepat pembangunan kawasan, yang pada ujungnya akan menuju pada peningkatan kesejahteraan.

"Tujuan mengusung GAMIFest adalah untuk pengembangan khusus yang strategis bagi Dataran Tinggi Gayo-Alas karena di Provinsi Aceh ada tiga kawasan, kawan pesisir, kawasan kepulauan dan pegunungan. Tentu pendekatan kepada tiga wilayah ini berbeda, sehingga tidak bisa disamakan. Apalagi kawasan pesisir jauh lebih maju dibandingkan dengan kawasan pegunungan," kata Fikar, Selasa (4/9/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com