Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirab Budaya Mengenang Perjalanan Ki Ageng Sipah Darmowinoto

Kompas.com - 01/10/2018, 08:37 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Sejumlah desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kian bergairah menggelar pertunjukan seni dan budaya. Selain menjadi ajang promosi wisata, hal itu diupayakan untuk memenuhi persyaratan agar bisa ditetapkan sebagai desa rintisan wisata.

Salah satu desa yang mulai mengemas atraksi budaya menjadi semakin menarik, yakni Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.

Kamis (27/9/2018), Desa Karangrowo menggelar kirab gunungan dan pusaka dalam rangka memperingati kaul Ki Ageng Sipah Darmowinoto. Leluhur yang menjadi cikal bakal munculnya nama Desa Karangrowo.

Baca juga: Nasi Pindang Khas Kudus, Makanan Bangsawan yang Kini Merakyat...

Kepala Desa Karangrowo, Heri Darwanto, menyampaikan, kirab gunungan yang rutin digelar setiap tahun ini, baru kali ini dikemas menjadi lebih menarik.

Selain jumlah peserta kirab yang semakin banyak, jumlah gunungan yang dibawa para peserta kirab juga cukup banyak mencapai 13 gunungan yang merupakan hasil bumi masyarakat sekitar, mulai dari dari sayur-sayuran, nasi, buah, dan lainnya.

Baca juga: Wajib Coba! Sate Kerbau Khas Kudus, Bumbunya Meresap ke Dalam Daging

Dalam arak-arakan belasan gunungan tersebut, juga ada dua tombak milik Ki Ageng Sipah yang ikut dikirab agar masyarakat juga mengetahui potensi budaya dan seni yang ada di Desa Karangrowo.

Tradisi budaya ini juga dalam rangka menuju desa rintisan wisata menyusul Desa Karangrowo juga memiliki potensi lain yang bisa ditawarkan menjadi daya tarik wisata. Di antaranya, potensi wisata air karena terdapat tempat penampungan air yang cukup besar yang bisa dikembangkan agar menjadi daya tarik wisata.

Kamis (27/9/2018), Desa Karangrowo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar kirab gunungan dan pusaka dalam rangka memperingati khaulnya Ki Ageng Sipah Darmowinoto. Leluhur yang menjadi cikal bakal munculnya nama Desa Karangrowo.KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Kamis (27/9/2018), Desa Karangrowo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar kirab gunungan dan pusaka dalam rangka memperingati khaulnya Ki Ageng Sipah Darmowinoto. Leluhur yang menjadi cikal bakal munculnya nama Desa Karangrowo.
Kirab pusaka dan 13 gunungan tersebut, dimulai dari halaman Masjid Baitul Naim menuju jalan desa, termasuk ke Perkampungan Betetan yang sebelumnya pernah didiami KI Ageng Sipah sebelum akhirnya pindah ke utara sungai. Para peserta kirab mengenakan pakaian adat Jawa dengan diiringi alunan salawat.

Meskipun kirab digelar di desa yang jauh dari wilayah perkotaan, namun masyarakat begitu antusias mengikuti kegiatan kirab dari pagi hingga sore hari.

Sekretaris Kecamatan Undaan, Sancaka Dwi Supani mengungkapkan setiap desa di Kecamatan Undaan didorong untuk menggelar atraksi budaya, sebagai salah satu ajang untuk mempromosikan potensi wisata maupun usaha mikro kecil menengah yang ada di desanya.

Atraksi wisata yang digelar oleh masyarakat Desa Karangrowo nantinya akan ditampilkan pada ajang kirab budaya tingkat kabupaten yang dimulai dari Pendopo Kabupaten Kudus hingga Markas Kodim 0722/Kudus pada 3 Oktober 2018.

Selain promosi wisata desa, ini upaya untuk memenuhi persyaratan agar bisa ditetapkan sebagai desa rintisan wisata," katanya.

Budi Wahyono (42), salah seorang warga mengaku senang karena kirab budaya tahun ini jauh lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Ini daya tarik wisata dan tentunya menunjukkan bahwa setiap desa punya karakteristik budaya masing-masing," ujar Budi.

Melalang Buana Menggunakan Getek

Kepala Desa Karangrowo, Heri Darwanto, menceritakan sekilas sejarah cikal bakal desa. Dikisahkan Raden Ki Ageng Sipah Darmowinoto atau Mbah Sipah Ronggojoyo berasal dari Mataram. Mbah Sipah melanglang buana dari Mataram hanya menggunakan perahu getek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com