Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Ikan Toyosu Gantikan Pasar Tsukiji

Kompas.com - 20/10/2018, 11:47 WIB
Citra Fany Samparaya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Sumber CNN
 

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dua tahun penundaan, pasar ikan Toyosu di Tokyo akhirnya beroperasi pada Kamis (11/10/2018) petang.

Toyosu  sendiri dibuka untuk menggantikan pasar Tsukiji yang menjadi tujuan wisata populer Tokyo dan ditutup pada 6 Oktober setelah 83 tahun beroperasi.

Pemerintah Tokyo sendiri berharap Toyosu akan menjadi tujuan wisata bagi pengunjung yang ingin berburu kuliner Jepang khususnya makanan laut.

"Hari ini kami akan mulai menciptakan merek baru Toyosu," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike dalam pidato kepada wartawan dan pedagang di Toyosu seperti dilansir dari etion.cnn.com.

Baca juga: Tempat Wisata Pasar Ikan Tsukiji di Jepang Pindah Lokasi...

Yuriko juga mengatakan bahwa akan mengembangkan Pasar Toyosu sehingga lebih baik dari ke hari dengan kontribusi masyarakat dan pedagang sehingga Toyosu bisa menjadi pasar utama di Tokyo dengan standar global.

Jika ingin berkunjung ke Toyosu, Anda bisa turun di stasiun kereta bawah tanah Shijo-mae yang terletak di jalur Yurikamome. Hanya dua pemberhentian dari Stasiun Toyosu, yang bisa diakses melalui jalur Yurakucho. 

Untuk masuk ke Pasar Toyosu, Anda tidak dikenakan biaya alias gratis. Pelelangan untuk tuna sendiri dimulai pukul 04.30 pagi setiap harinya. Namun pelelangan diadakan terpisah dari masyarakat umum. Turis dan pengunjung hanya diperbolehkan menonton dari lantai dua pasar.

Tidak hanya pasar saja, Toyosu juga menjadi pusat perbelanjaan dan menjual berbagai kuliner yang dijual sekitar 40 gerai makanan. Jika Anda ingin mengunjungi pasar sebelum matahari terbit, Anda bisa menginap di Hotel Toyosu atau Odaiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com