Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide Liburan! Menikmati Kesejukan dan Kesegaran Air Terjun Jumog

Kompas.com - 24/11/2018, 07:48 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkunjung ke air terjun saat akhir pekan merupakan pilihan tepat untuk melepas penat usai seminggu bekerja. Apalagi, jika lokasi air terjun berada di kawasan pegunungan yang juga menyajikan kesejukan dan kesegaran alam.

Salah satu air terjun yang berada di kawasan pegunungan adalah Jumog. Air terjun ini terletak di lereng timur Gunung Lawu, tepatnya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Jarak Air Terjun Jumog dari Kota Surakarta adalah sekitar 37 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam perjalanan. Akses jalan relatif sudah baik. Berbagai kendaraan, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus bisa mencapai area parkir.

Terdapat dua pilihan area parkir yang bisa dituju, yakni parkiran atas dan bawah. Jika berhenti di parkiran atas, maka untuk sampai air terjun harus menapaki 116 anak tangga.

Sementara jika berhenti di parkiran bawah, pengunjung tetap harus berjalan kaki untuk mencapai air terjun. Hanya saja, perjalanan tidak perlu melewati deretan anak tangga.

Nantinya, berjumpa dengan pos retribusi. Pengunjung harus membeli tiket seharga Rp 5.000 saja untuk wisatawan domestik, dan Rp 15.000 untuk wisatawan asing. Anak usia lima tahun harus membayar tiket masuk.

Saat berjalan menuju lokasi air terjun, baik dari parkiran atas maupun bawah, suasana yang asri akan langsung terasa. Perbukitan hijau di sekeliling Air Terjun Jumog begitu menyegarkan mata. Suasana semakin nyaman dengan sejuknya udara pergunungan.

Wisatawan akan menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 10 menit menuju lokasi air terjun.

Keindahan dan kesejukan Air Terjun Jumog

Air Terjun Jumog berada di sebuah lembah yang ditumbuhi dengan pepohonan hijau sehingga rasanya begitu teduh. Alirannya pun tidak terlalu deras dan tidak terlalu kecil, baik di musim hujan atau kemarau sehingga aman bagi pengunjung, termasuk anak-anak.

Wisatawan sedang menikmati suasana di bawah aliran Air Terjun JumogKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Wisatawan sedang menikmati suasana di bawah aliran Air Terjun Jumog
Di sini, wisatawan bisa mandi di bawah air terjun untuk merasakan segarnya air yang bersumber langsung dari Gunung Lawu. Mereka juga bisa menikmati "pijatan alami" ketika duduk tepat di bawah aliran air.

Aliran air terjun kemudian diteruskan ke sungai yang mengalir di bawahnya. Bermain air di sungai juga merupakan aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung. Kesegaran dan kesejukan air siap memanjakan wisatawan di sana.

Sekadar menikmati suasana juga merupakan pilihan yang tepat. Duduk-duduk di sekitar air terjun sembari menikmati merdunya suara aliran air dan asrinya pemandangan alam benar-benar sangat mendamaikan.

Pengunjung bisa makan di tepi sungai yang segar di kawasan wisata Air Terjun Jumog, Karanganyar.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Pengunjung bisa makan di tepi sungai yang segar di kawasan wisata Air Terjun Jumog, Karanganyar.
Jika haus dan lapar, di sekitar air terjun telah tersedia warung-warung makan yang menjual berbagai makanan dan minuman. Satu hal spesial adalah pengunjung bisa makan dan minum di tepi sungai dengan menggelar tikar yang disediakan pedagang.

Fasilitas di Air Terjun Jumog juga sudah sangat lengkap. Selain warung makan, terdapat toilet, kamar mandi, toko suvenir, dan musala. Ada pula kolam renang bagi mereka yang mengajak anak-anak.

Jam buka air terjun ini adalah pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Waktu terbaik berkunjung ke air terjun ini ialah di pagi hari ketika cuaca cerah. Saat hari libur, kunjungan ke sini cenderung lebih sepi di waktu pagi dibandingkan siang hari.

Jadi mau ke sana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com