Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suramnya Istana Megah Daendels di Depan Lapangan Banteng

Kompas.com - 13/01/2019, 20:10 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari jauh masih tampak kemegahan Gedung AA Maramis di komplek Kementerian Keuangan, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Namun jika dilihat dari dekat, gedung tiga lantai dengan luas 12.000 meter persegi ini sebenarnya mulai hancur.

Ornamen kayu jendela reyot dimakan rayap, tembok yang rapuh ditopang besi pembantu, dan suram mencekam lantaran gedung ini kosong. Hanya cat tembok putih gading yang membuat gedung ini tampak "layak" dari jauh, serta pilar-pilar besar yang gagah menjulang.

"Gedung ini disebut White House (Gedung Putih) atau Grote Huis (Rumah Besar) zaman Belanda. Sebenarnya ini dimaksud sebagai istana untuk Daendels (Gubernur Jendral Hindia Belanda 1808-1811), tetapi sayang belum keburu jadi Daendels sudah keburu dipanggil kembali ke Eropa," kata Pendiri Komunitas Jelajah Budaya, Kartum Setiawan di acara Tur Misteri Napoleon, Gambir, Minggu (13/1/2019).

Baca juga: Perancis Pernah Kuasai Hindia Belanda Lewat Daendels

Daendels hanya sempat menghadiri acara awal peletakan batu sekitar 1808. Setelah ia kembali ke Eropa, maka istananyya dilanjutkan oleh para penerus kekuasaan. Itupun tidak langsung megah seperti keinginan Daendels.

Gedung AA Maramis atau Istana Daendles di Komplek Kementrian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.Kompas.com/Silvita Agmasari Gedung AA Maramis atau Istana Daendles di Komplek Kementrian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Oleh karena keterbatasan dana pembangunan, banyak bahan bangunan Istana Daendels yang menggunakan bahan bekas dari pembongkoran kota lama (sekarang wilayah Kota Tua).

"Sempat dilanjutkan oleh Raffles (Gubernur Jendral Hinda Belanda dari Inggris) tetapi masih belum selesai. Akhirnya pembangunan gedung ini rampung pada 1828 dibawah Gubernur Jendra du Bus de Gisignies," jelas Kartum.

Tanda keberhasilan pembangunan Istana Daendels ini masih dapat dilihat sampai saat ini. Ada papan penanda di atas gerbang yang bertiliskan tahun romawi gedung ini selesai dibangun.

Gedung AA Maramis atau Istana Daendles di Komplek Kementrian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.Kompas.com/Silvita Agmasari Gedung AA Maramis atau Istana Daendles di Komplek Kementrian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Meskipun sejak awal gedung ini dimaksud sebagai tempat tinggal Gubernur Jenderal, pada akhirnya gedung Istana Daendels hanya difungsikan sebagai kantor administrasi. Pada masa pendudukan Jepang gedung ini sempat menjadi pusat militer.

Kini gedung ini kosong dan tidak difungsikan. Menurut petugas komplek Kementerian Keuangan, bangunan memang tidak bisa dimasuki karena lantai dan tangga yang terbuat dari kayu sudah rapuh.

Alhasil munculah kesan suram dan kisah seram yang banyak beredar di kalangan masyarakat. Padahal ada sejarah yang tak ternilai dari gedung bergaya Empire yang berusia dua abad ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com