Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Lampion, Penerangan pada Zaman Dinasti Han Timur

Kompas.com - 22/01/2019, 19:04 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perayaan Imlek atau Tahun Baru China tidak lepas dari pemasangan lentera China atau lampion. Biasanya lampion ini berwarna merah dengan lampu di dalamnya sehingga tampak menyala.

Lampion pun kini menjadi simbol budaya China di seluruh dunia. Biasanya lampion ada di klenteng atau restoran China. Selain itu, lampion pun biasanya ada di tempat tinggal etnis Tionghoa di suatu wilayah yang biasa disebut Pecinan.

Menjelang perayaan Imlek di Indonesia, lampion seolah menjadi semakin familiar. Beberapa daerah bahkan mengadakan festival lampion untuk memeriahkan perayaan Imlek, seperti di Solo, Jawa Tengah. Saat ini pun bentuk lampion semakin beragam seperti hewan zodiak.

Masa Lalu Lampion

Lampion diyakini bermula pada zaman Dinasti Han Timur Kuno yang berdiri pada tahun 25-220 masehi. Masyarakat pada masa itu akan menutup lilin dengan bingkai bambu, kayu, atau jerami gandum dan merentangkan sutra atau kertas sehingga api tidak mati tertiup angin.

Penutup lampion pun seringkali dihias dengan beberapa karakter atau bentuk-bentuk lainnya. Kesimpulannya, awal mula lampion hanyalah merupakan sarana penerangan agar lilin tidak mudah mati terkena angin.

Lampion penyambutan Imlek di Pasar Gede SoloKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Lampion penyambutan Imlek di Pasar Gede Solo

Lampion kemudian diadopsi oleh para biksu Buddha sebagai bagian dari ritual ibadah mereka pada hari kelima belas pada bulan pertama kalender bulan.

Kaisar pada masa itu kemudian memerintahkan masyarakat agar bergabung dalam ritual itu untuk menghormati Buddha dan membawanya ke Istana Luoyang.

Awal Mula Festival Lampion

Lampion mulai digunakan untuk festival pada masa Dinasti Tang. Festival lampion ini dirayakan setiap tahun, pada hari kelima belas kalender bulan. Tanggal itu pun ditetapkan sebagai akhir Tahun Baru China.

Perayaan puncak pada festival itu adalah memakan Tang Yuan, sajian bola nasi ketan yang diisi pasta wijen. Jalannya festival penuh dengan cahaya lampion dan perayaan bersama keluarga.

Saat ini lampion bundar berwarna merah merupakan yang paling diasosiasikan sebagian besar orang di seluruh dunia sebagai lampion China. Warna merah itu menyimbolkan kemakmuran dalam budaya China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com