KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghabiskan waktu sekitar 60 jam perjalanan naik kereta api menuju Hanoi, Vietnam, untuk menemui Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Keduanya bertemu pada hari ini, Kamis (28/2/2019).
Seberapa mewah kereta api yang membawa Jong-Un menempuh perjalanan lebih dari dua hari itu?
Dikutip dari Reuters, Jong-un menggunakan kereta api tahan peluru yang berjalan dengan kecepatan yang stabil. Kereta ini disebut pernah digunakan ayah Jong-Un, Kom Jong Il saat mengunjungi China.
Baca juga: Sejarah Hotel Tempat Donald Trump dan Kim Jong Un Bertemu di Hanoi
Kabarnya kereta tersebut sangat mewah. Di dalamnya tersedia lobster, anggur Perancis, dan beragam makanan mewah lainnya. Gerbong-gerbong kereta dilapisi baja dengan jendela berwarna gelap sehingga penumpang tak akan terlihat dari luar.
Tak hanya itu, kereta yang memiliki 21 gerbong itu dilengkai dengan ruang konferensi yang dicat serba putih, ruangan untuki makan, hingga tempat khusus untuk beristirahat.
Kemudian sebagian gerbong dilengkapi dengan kursi berlapis kulit berwarna merah muda, televisi layar lebar, serta tirai berwarna gading. Kereta juga dilengkapi dengan telepon satelit sehingga Kim Jong Un bisa terus mendapatkan informasi dan bisa berkomunikasi selama dalam perjalanan.
"Kereta pribadi Kim Jong Un sudah pasti memiliki interior mewah dan fasilitas terbaik," kata Ahn Byung-min, analis senior di Institut Transportasi Korea kepada Reuters.
Selain itu, lanjut Ahn, kereta api Kim Jong Un dapat melaju lebih cepat di China karena kualitas relnya yang lebih bagus. Jika Kim Jong Un benar-benar menggunakan kereta api, maka rombongannya akan melintasi wilayah China yang luas sebelum tiba di Hanoi 2,5 hari kemudian.
Menurut laporan New York Times, kereta Kim melewati Tianjin, sebuah kota sekitar 130 kilometer dari Beijing. Pada hari Minggu sore dan tiba di Changsha, sebuah kota Cina selatan, sekitar pukul 13.00 waktu setempat hari ini.
Tak hanya Jong-Un dan ayahnya, enam puluh tahun yang lalu kakek Jong-Un, Kim II Sung juga melakukan pendekatan serupa.
Kim kemungkinan memilih menempuh perjalanan dengan kereta karena akan melihat kondisi China, dimana negara-negara itu telah berhutang besar untuk membangun jaringan kereta kecepatan tinggi terbesar di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.