Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Travel Bubble Indonesia Bakal Prioritaskan Wisata Alam

Kompas.com - 15/06/2020, 20:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Travel bubble merupakan pembukaan terbatas suatu negara bagi beberapa negara lain yang masing-masing memiliki kasus virus corona (Covid-19) rendah atau terkontrol.

Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah merencanakan penerapan travel bubble dengan China, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.

Baca juga: Indonesia Berencana Buka Travel Bubble dengan 4 Negara

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo R.M Manuhutu, menuturkan, tren travel bubble awalnya ditujukan bagi pengusaha yang akan bepergian ke luar negeri.

Kendati demikian, dia tidak menampik wisatawan mancanegara (wisman) juga akan tertarik untuk berkunjung nantinya.

"Setelah (pebisnis) mulai datang, secara alamiah juga akan mendorong wisatawan untuk berkunjung,” kata Odo dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Negara-negara ASEAN Tidak Masuk Travel Bubble Indonesia, Ini Alasannya

Untuk travel bubble, Odo mengatakan, jenis pariwisata yang akan diprioritaskan adalah wisata alam.

Melihat tren wisata di beberapa negara, seperti Korea Selatan, Jepang, dan China--menurutnya, masyarakatnya kini cenderung memilih wisata alam yang tidak terlalu ramai.

Salah satu kekuatan Indonesia, seperti yang dikatakan Odo, adalah masih banyak tempat wisata alam yang belum dijelajahi lebih lanjut.

“Ini bisa jadi peluang, explore kekuatan (pariwisata) teman-teman di daerah. Labuan Bajo, kawasan Liang Ndara mungkin bisa jadi tempat untuk mereka tertarik,” kata Odo.

“Ini merupakan strategi untuk mendorong orang-orang untuk mempromosikan daerah-daerah yang less crowded,” lanjutnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com