Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karawo, Sulaman Khas Gorontalo yang jadi Ikon di Indonesia Fashion Week 2023

Kompas.com - 26/02/2023, 12:31 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Karawo merupakan kain sulaman khas Gorontalo yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dalam proses pembuatan. 

Hal ini karena pengerjaannya membutuhkan ketelitian, ketenangan, dan kesabaran karena dibuat secara manual tanpa bantuan mesin.

"Karawo ini tadinya hanya dipakai untuk seragam saja. Padahal, ini memiliki potensi untuk menggerakan ekonomi lokal," kata Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer saat program Nusaraya di gedung Kompas Gramedia, Jumat (24/2/2023).

Baca juga:

Hamka menjelaskan bahwa karawo pada dasarnya ialah hasil sulaman masyarakat lokal yang dibuat dengan keterampilan tangan secara manual.

Sulaman kain karawo manila yang umum dikerjakan oleh para perajin, selain jenis ini ada juga karawo ikat yang pengerjaannya lebih rapi dan unik. Sulaman ini menjadi magnit pada pergelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 yang berlangsung di Jakarta Convention Center.KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Sulaman kain karawo manila yang umum dikerjakan oleh para perajin, selain jenis ini ada juga karawo ikat yang pengerjaannya lebih rapi dan unik. Sulaman ini menjadi magnit pada pergelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 yang berlangsung di Jakarta Convention Center.

Sulaman ini bukanlah hasil karya sebuah komunitas ataupun pusat industri masyarakat, melainkan hasil karya rumahan.

Sulitnya membuat karawo

Hamka mengatakan tingkat kesulitan dalam membuat karawo dinilai cukup tinggi, hal ini dapat dilihat mulai dari proses pembuatan gambar, pemotongan bahan, dan proses mencabut serat-serat yang ada pada kain.

" Jadi, dia manual, tidak menggunakan mesin. Itu lah yang menjadi tingkat kesulitannya," katanya. 

Namun sayangnya, dahulu tingginya tingkat kesulitan pembuatan karawo berbanding terbalik dengan harga jualnya yang relatif murah.

Rendahnya harga jual karawo membuat perajin karawo hanya dilakukan sebagai pekerjaan sambilan. 

Sulaman Karawo pada Festival Karawo Gorontalo.Dok. Shutterstock/Rosyid A Azhar Sulaman Karawo pada Festival Karawo Gorontalo.

Guna meningkatkan minat dan semangat pengrajin karawo, Hamka mengatakan pemerintah Provinsi Gorontalo memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat supaya harga jual karawo lebih tinggi.

Pelatihan pembuatan karawo ini pun dilakukan mulai dari dasarnya, seperti mengganti jenis benang yang digunakan untuk menghasilkan kualitas yang bagus.

Serta memberikan pelatihan seputar cara memproduksi karawo dalam jumlah banyak tanpa mengurangi tingkat kualitasnya.

Baca juga:

"Sekarang para pengrajin sudah diajarkan bagaimana cara membuat karawo yang benar dan professional. Sehingga ketika nanti mendapat pesanan banyak, mereka mengetahui bagaimana cara agar kuantitas dan kualitas bisa tetap terjaga," jelas Hamka.

Pemerintah Gorontalo juga memasarkan hasil produksi karawo di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Gorontalo. Karawo yang dipajang di Dekranasda diharapkan mampu menarik minat wisatawan untuk membeli produk lokal.

"Di sana (Dekranasda) karawo dijual dengan harga tinggi, supaya membantu perajin," katanya.

Baca juga:

Ia mengatakan dengan adanya pelatihan Karawo di Gorontalo, kualitas Karawo yang dihasilkan mulai membaik. Hal ini diikuti dengan banyaknya jumlah pesanan yang datang.

Guna mempertahankan hal tersebut, Pemerintah Gorontalo saat ini sedang merancang untuk mendirikan asosiasi pengrajin karawo.

Hadirnya asosiasi tersebut diharapkan mampu memantau harga jual karawo dan lebih mendorong produksi karawo di Gorontalo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com