Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Liang Dara Labuan Bajo, Punya Beragam Wisata Alam dan Budaya

Kompas.com - 16/04/2023, 15:14 WIB
Nansianus Taris,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Labuan Bajo kaya akan potensi wisata alam dan budayanya.

Termasuk di Liang Dara, salah satu Desa Wisata penyangga Daerah Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo.

Desa ini terletak di Kecamatan Mbbeliling. Jaraknya sekitar 20 kilometer dari kota Labuan Bajo. Letaknya persis di jalan Nasional Trans Flores, Labuan Bajo Ruteng.

Baca juga:

Berada di atas bukit, wisatawan bisa menyaksikannya keindahan alam Labuan Bajo dan gugusan pulau-pulau sekitarnya.

Kepala Desa Wisata Liang Dara, Karolus Vitalis mengatakan, ada sejumlah destinasi alam dan budaya yang bisa dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke sana.

Untuk budaya, wisatawan bisa menyaksikan atraksi Caci, tarian Rangkuk Alu, dan menyaksikan pembuatan gula merah, serta menyaksikan proses pembuatan kain tenun Manggarai.

Caci, permainan adat Manggarai yang terus dilestarikan dan dimainkan saat kunjungan tim Kemenparekraf di Desa Liang Dara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Rabu (11/5/2022)Dokumen BPOLBF Caci, permainan adat Manggarai yang terus dilestarikan dan dimainkan saat kunjungan tim Kemenparekraf di Desa Liang Dara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Rabu (11/5/2022)

Sementara itu, untuk wisata alam, wisatawan bisa mengamati burung endemik di hutan Mbeliing, susur ke gua Liang Niki, air terjun Liang Kantor, Watu Seraung, Puncak Watu Api, dan trekking Mbeliling.

"Setiap spot wisata punya keunikan masing-masing," kata Kades Vitalis kepada Kompas.com di Kampung Melo, pada Jumat (14/4/2023).

Baca juga:

Selain spot wisata, lanjut dia, desa itu juga memiliki sejumlah kafe.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Kafe-kafe tersebut, kata dia, pada umumnya memiliki menu minuman asli Manggarai yakni kopi tubruk Liang Dara.

Selain itu, juga menyajikan makanan lokal seperti ubi, pisang, dan jagung muda.

"Kami juga lengkap dengan homestay di sini. Jadi wisatawan tidak perlu khawatir untuk penginapan. Sewanya juga cukup ramah kantong per malam," kata Vitalis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com