Panduan Pesan Sketsa Wajah di Kota Tua Jakarta, Jangan Banyak Gerak

KOMPAS.com - Liburan bersama keluarga pada akhir pekan, bisa beranjak ke pusat kota, seperti Kota Tua di Taman Fatahillah Nomor 1, Taman Sari, Jakarta Barat.

Selain berfoto di bangunan bersejarah, membeli oleh-oleh atau mencicipi kuliner dengan harga murah, pengunjung juga dapat memesan lukisan sketsa wajah diri.

Kamu akan menemukan beberapa seniman lukis di samping Museum Sejarah Jakarta. Di lokasi ini, mereka menawarkan jasa melukis sketsa wajah langsung jadi.

Baca juga: 4 Tips Naik Sepeda Ontel di Kota Tua Jakarta, Siapkan Uang Tunai

Setelah jadi, lukisan sketsa wajah diri pun bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh usai berkunjun ke Kota Tua. 

Panduan memesan lukisan sketsa wajah

Saat meminta dibuatkan lukisan sketsa wajah kepada para seniman di kawasan Kota Tua Jakarta, simak panduan yang Kompas.com rangkum berikut ini:

1. Biaya lukisan sketsa wajah

Pengunjung harus membayar mulai dari Rp 50.000 untuk lukisan sketsa wajah. Biaya ini berlaku untuk pembuatan satu wajah.

Baca juga: 5 Spot Foto di Kawasan Kota Tua Jakarta, Ada Meriam

Nantinya, pengunjung akan memperoleh sketsa wajah yang digambar dengan pensil dan kertas berukuran A5 dalam bingkai 30 x 40 sentimeter.

2. Bawa uang tunai

Bawalah uang tunai karena seniman di Kota Tua Jakarta tidak menyediakan pembayaran dengan sistem digital menggunakan kode QR atau QRIS.

Kota Tua Jakarta

3. Bawa alas duduk

Hampir tidak ada bangku atau kursi di sekitar lapak seniman lukis di Kota Tua. Bawalah alas duduk seperti tikar atau karpet, agar celanamu tidak menempel lantai yang kotor.

4. Jangan banyak bergerak saat dilukis

Sebelum seniman mulai melukis wajahmu, ambil satu posisi yang nyaman dan jangan terlalu banyak bergerak. Hal ini dikarenakan proses membuat sketsa wajah sampai jadi memakan waktu sekitar 15 menit.

Baca juga: 3 Titik Parkir Kota Tua Jakarta, Sepeda hingga Truk

5. Tidak berkomentar selama pengerjaan sketsa

Di setiap lapak seniman lukis di Kota Tua, terdapat papan kayu berisi "Dilarang berkomentar sebelum selesai" yang ditulis menggunakan spidol berwarna putih.

KOMPAS.com/Gading P Museum Sejarah Jakarta, Kota Tua

Jangan berkomentar apa pun kepada seniman selama sketsa wajah dikerjakan. Tujuannya, agar sketsa tersebut bisa diselesaikan dengan baik oleh sang seniman.