Wisata Plunyon Kalikuning Gunung Merapi Tutup 6 Hari, Jangan Kecele

KOMPAS.com – Wisata Plunyon Kalikuning di lereng selatan Gunung Merapi, sempat viral pada tahun 2022.

Itu karena tempat ini jadi salah satu lokasi syuting film KKN di Desa Penari yang tayang di layar lebar.

Selain itu, tempat ini juga menyuguhkan suasana alam yang asri kepada wisatawan karena banyak pepohonan.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Ekowisata Kalitalang, Spot Panorama Merapi di Klaten

Saat cuaca sedang cerah, puncak Gunung Merapi yang berasap akan menjadi latar belakang tempat ini.

Tidak ketinggalan, Jembatan Plunyon yang ikonik juga jadi salah satu spot foto favorit pengunjung di sini.

Biasanya pada akhir pekan, wisata Plunyon Kalikuning akan dikunjungi banyak wisatawan, terutama goweser.

Wisata Plunyon Kalikuning tutup enam hari

Namun apabila berencana mengunjungi wisata Plunyon Kalikuning dalam waktu dekat, sebaiknya tunda dulu rencanamu.

Itu karena wisata Plunyon Kalikuning akan ditutup sementara untuk kunjungan umum selama enam hari.

Baca juga: 5 Tips Berkunjung ke Bunker Kaliadem Merapi, Datang Pagi

Penutupan itu tercantum dalam Pengumuman Nomor: PG.15/T.36/TU/HMS.3.0/10/2023 tentang Penutupan Obyek Wisata Alam (OWA) Plunyon-Kalikuning di Taman Nasional Gunung Merapi.

 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BTN Gunung Merapi (@btn_gn_merapi)

Menurut pengumuman, penutupan itu dikarenakan terdapat kegiatan pembinaan di OWA Plunyon Kalikuning.

Oleh karena itu demi mendukung kelancaran aktivitas pembinaan dan kenyamanan pengunjung, wisata Plunyon Kalikuning tutup sementara.

Baca juga: Rute dan Harga Terbaru Paket Jip Wisata Lava Tour Merapi

Penutupan wisata Plunyon Kalikuning akan dilakukan selama enam hari, mulai Kamis-Selasa (19-24 Oktober 2023).

Informasi seputar penutupan tersebut juga sudah tercantum di salah satu postingan akun Instagram resmi Taman Nasional Gunung Merapi @btn_gn_merapi pada Rabu (18/10/2023).

"Betul (sesuai postingan di Instagram)," kata Kepala Subbagian Tata Usaha Taman Nasional Gunung Merapi, Ahmadi kepada Kompas.com, Kamis (19/10/2023).