KOMPAS.com – Jika sedang berkendara di jalan utama Yogyakarta-Wonosari akhir November-awal Desember 2023 ini, maka akan terlihat hamparan luas bunga berwarna oranye.
Lokasinya tepatnya sebelum Jembatan Pentung di Kepanewon atau Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Itulah Taman Bunga Amarilis. Salah satunya adalah milik seorang warga bernama Sukadi yang sudah mulai menanam bunga amarilis sejak tahun 2002.
Baca juga: 5 Tips Berkunjung ke Taman Bunga Amarilis di Gunungkidul, Pastikan Saat Mekar
Wisatawan yang ingin berkunjung, tinggal memarkirkan kendaraan di pinggir jalan dan masuk ke taman dengan tarif Rp 10.000.
Taman Bunga Amarilis di Gunungkidul ini bisa dikunjungi wisatawan sejak pagi sampai magrib. Tahun 2023 ini, diperkirakan bunga amarilis akan mekar sampai awal Desember 2023.
Pemilik Taman Bunga Amarilis bernama Sukadi mengatakan, dirinya tidak berencana untuk membangun tempat wisata taman bunga, melainkan untuk menyelamatkan tanaman amarilis.
“Dulu amarilis ada banyak sekali di Gunungkidul, tapi kemudian dimusnahkan secara masif oleh para petani,” kata dia kepada Kompas.com, Minggu (26/11/2023).
Baca juga: Jam Buka dan Harga Tiket Taman Bunga Amarilis yang Mekar di Gunungkidul
Sebelum kini dikenal sebagai bunga yang indah, dulu tanaman amarilis dianggap hama bagi para petani.
Itu karena keberadaannya akan menyerap nutrisi tanaman pertanian, sehingga merugikan petani.
“Karena dimusnahkan secara masif, khawatirnya tanaman amarilis akan punah,” sambung Sukadi.
Oleh karena itu sejak 2002, ia mulai menyelamatkan tanaman amarilis dengan menanamnya di sekitar rumah.
Pada tahun 2015, ia sudah menanam ratusan ribu bunga amarilis di sekitar rumahnya yang mekar serentak.
Hamparan bunga amarilis berwarna oranye itu pun menarik wisatawan yang melintasi jalan utama Yogyakarta-Wonosari dan makin banyak dikunjungi orang saat viral di media sosial.
Baca juga: Jadwal Bunga Amarilis di Gunungkidul Mekar, Hanya Singkat
Sayangnya, banyaknya wisatawan saat itu membuat taman bunganya rusak. Itu karena wisatawan menginjak bunga saat hendak berfoto.
Sejak itu, pihaknya membuat jalan setapak di antara bunga amarilis, sehingga wisatawan bisa berfoto di antara bunga tanpa menginjaknya.
“Sampai sekarang saya tidak ada niat membuat tempat wisata. Tapi kalau orang ingin datang ke taman bunga, ya silakan,” ujar Sukadi.
Ia melanjutkan, tarif yang dibayarkan wisatawan digunakan untuk perawatan taman bunga, seperti menjaga kebersihan dan menyirami.
Baca juga: Rute ke Taman Bunga Amarilis Gunungkidul, Searah ke Pantai
Sukadi mengaku, ada banyak investor yang ingin berinvestasi dan menjadikan taman bunganya sebagai tempat wisata.
Namun, ia menolaknya karena ingin bertahan dengan konsep awal, yakni pelestarian tanaman amarilis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.