Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Kompas.com - 04/12/2023, 21:26 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Beberapa gunung berapi di Indonesia ternyata juga dibuka untuk wisata pendakian.

Beberapa di antaranya adalah Gunung Slamet di Jawa Tengah dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Namun, aktivitas pendakian di gunung berapi akan ditutup apabila ada peningkatan aktivitas vulkanik, demi keamanan pendaki.

Baca juga: Gunung Api Meletus Mendadak Saat Ramai Pendaki: Erupsi Merapi 2018

Beberapa gunung berapi tujuan favorit pendakian yang kini ditutup adalah Gunung Merapi dan Semeru.

Kedua gunung itu dulu merupakan tujuan favorit pendaki, terutama Semeru yang merupakan titik tertinggi Pulau Jawa.

Mengapa masih ada pendakian saat Marapi meletus

Namun pada Minggu (3/12/2023), gunung api yang jadi wisata pendakian di Sumatera Barat, yakni Marapi meletus.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (4/12/2023), sebanyak 75 orang dilaporkan berada di atas Gunung Marapi saat erupsi terjadi.

Baca juga: Gunung Marapi Meletus, Menparekraf Imbau Wisatawan dan Masyarakat Sekitar Waspada

Lalu, kenapa masih ada pendakian saat Marapi meletus? Apakah tidak ada penutupan pendakian saat terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, seperti Merapi dan Semeru?

Menurut Koordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Basuki, pada erupsi Marapi kali ini tidak terekam gempa vulkanik dalam yang menunjukkan pergerakan magma dari dalam.

Fenomena itu menunjukkan bahwa akumulasi tekanan yang menyebabkan letusan, berada di kedalaman dangkal.

Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu (3/12/2023) dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu (3/12/2023) dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.

"Alat kita tidak merekam adanya gempa vulkanik dangkal. Hal ini menunjukkan bahwa proses tekanan yang terjadi tidak menimbulkan banyaknya retakan-retakan pada batuan yang bisa menimbulkan gempa," ujarnya. 

Karena proses peningkatan tekanan tidak menimbulkan gempa, suatu letusan akan sulit untuk diprediksi.

Baca juga: 5 Perbedaan Gunung Marapi dan Merapi, Jangan Salah 

Adapun Gunung Marapi saat erupsi terjadi memang berada di level II atau waspada. Menurut Basuki, wisatawan dan masyarakat sebenarnya dilarang berada dalam radius 3 kilometer atau puncak gunung.

Namun, sambung dia, pihak PVMBG tidak punya hak dan wewenang untuk melarang aktivitas pendakian.

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (3/12/2023), Pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat baru ditutup usai erupsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Air Terjun Telunjuk Raung Banyuwangi: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Air Terjun Telunjuk Raung Banyuwangi: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
4 Tips Naik Perahu Susur Sungai Sendiri, Perhatikan Cara Duduknya

4 Tips Naik Perahu Susur Sungai Sendiri, Perhatikan Cara Duduknya

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Pendakian Terkini Bukit Mongkrang Tawangmangu

Harga Tiket dan Jam Pendakian Terkini Bukit Mongkrang Tawangmangu

Travel Update
Daya Tarik Masjid Aschabul Kahfi, Tempat Wisata Religi di Gua

Daya Tarik Masjid Aschabul Kahfi, Tempat Wisata Religi di Gua

Jalan Jalan
Tempat Wisata dekat Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Museum hingga Pantai

Tempat Wisata dekat Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Museum hingga Pantai

Travel Update
4 Tips Camping di Cuaca Buruk, Pastikan Persiapan Lengkap

4 Tips Camping di Cuaca Buruk, Pastikan Persiapan Lengkap

Travel Tips
Aktivitas di Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Masih Belum Banyak

Aktivitas di Bukit Dewa Dewi Wonogiri, Masih Belum Banyak

Travel Update
Starlux Airlines Terbang dari Taiwan ke Jakarta per September, Tarif Rp 3 Jutaan

Starlux Airlines Terbang dari Taiwan ke Jakarta per September, Tarif Rp 3 Jutaan

Travel Update
Tips Berkunjung ke Bukit Dewa Dewi di Wonogiri, Datang Pagi

Tips Berkunjung ke Bukit Dewa Dewi di Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
20 Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024, Indonesia Teratas

20 Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024, Indonesia Teratas

Travel Update
Indonesia Jadi Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024

Indonesia Jadi Destinasi Terbaik untuk Wisatawan Muslim 2024

Travel Update
Asal-usul Nama Golo Geleng di NTT, Konon Jadi Tempat Singgah Empo Rua

Asal-usul Nama Golo Geleng di NTT, Konon Jadi Tempat Singgah Empo Rua

Jalan Jalan
Pendakian ke Gunung Dempo di Sumatera Selatan Ditutup sampai 8 Juni

Pendakian ke Gunung Dempo di Sumatera Selatan Ditutup sampai 8 Juni

Travel Update
4 Aktivitas di Koryu Space di Jakarta, Baca Buku dan Bikin Origami

4 Aktivitas di Koryu Space di Jakarta, Baca Buku dan Bikin Origami

Jalan Jalan
Cara ke Koryu Space Japan Foundation, Naik MRT dan Transjakarta

Cara ke Koryu Space Japan Foundation, Naik MRT dan Transjakarta

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com