Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulteng Tawarkan Wisata Petualangan

Kompas.com - 14/01/2011, 16:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sulawesi Tengah menawarkan pariwisata berbasis culture, adventure, dan nature atau CAN. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah, Suaib Djafar mengatakan dari sisi culture atau kebudayaan, Sulawesi Tengah memiliki 11 kabupaten dengan masing-masing keunikan budaya.

"Di sini ada 12 etnik atau suku. Ada keanekaragaman kesenian, pakaian, adat, makanan khas. Kita punya 22 dialek bahasa daerah," jelas Suaib kepada Kompas.com via telepon, Kamis (13/11/2011). Seperti misalnya di daerah Kulawi terdapat budaya bertutur seperti musik yang melantunkan pesan-pesan leluhur.

"Ada nilai-nilai luhur yang menunjukan kearifan kultur sarat makna. Ada pesan-pesan leluhur pada nyanyian tersebut," ungkapnya. Sementara seni budaya menarik lainnya menurut Suaib adalah Tari Balia, penari menari di atas bara tempurung kelapa.

Unsur adventure ada di beberapa objek wisata untuk aktivitas panjat tebing, paralayang, dan arung jeram. Di Lariang merupakan lokasi tepat untuk olahraga arung jeram. Sementara di kota Palu terdapat gunung yang biasa dipakai untuk paralayang.

"Pra PON cabang paralayang pernah di sini, karena tempatnya memang bagus dan indah," kata Suaib.

Di Taman Nasional Lore Lindu, wisatawan dapat melakukan aktivitas bird watching dan trekking. Di Lore juga terdapat patung megalitik yang usianya mencapai ribuan tahun.

Sementara di sisi nature, Sulawesi Tengah menawarkan wisata bahari dengan kekayaan alam bawah laut. Togian dan Danau Poso adalah beberapa destinasi unggulan Sulawesi Tengah dengan pendekatan wisata bahari.

Suaib menuturkan bahwa kunjungan wisatawan asing ke Sulawesi Tengah di tahun 2010 meningkat tajam sebesar 112 persen dibanding tahun sebelumnya. "Tahun 2010 ada kunjungan wisman sebesar 6.325 orang. Mereka menghasilkan sekitar Rp 29 miliar untuk devisa," jelasnya. Sementara tingkat wisatawan nusantara sebesar 1,6 juta yang datang ke Sulawesi Tengah.

Ia mengungkapkan semenjak Festival Danau Poso 2009 yang dihadiri Menbudpar Jero Wacik, kunjungan wisman ke Sulawesi Tengah terus menaik. Hal ini terjadi karena saat itu beberapa media asing ikut serta meliput festival tersebut. Sebelumnya pihak asing memang memberlakukan travel warning untuk warga negaranya yang ingin berkunjung ke Sulawesi Tengah.

"Saat Festival Danau Poso 2009, media asing mempromosikan kondisi Sulawesi Tengah yang sudah aman dan bisa dikunjungi," tambah Suaib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com