JAKARTA, KOMPAS.com — Biarpun modelnya tergolong jadul, kereta gantung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tetap menjadi primadona bagi pengunjung yang datang ke tempat hiburan di wilayah Jakarta Timur itu. Hal ini terlihat dari tingkat kunjungan yang meningkat.
"Tingkat kunjungan gak bisa dibilang turun karena naik 6 persen selama 2010 dibandingkan tahun 2009. Rata-rata kunjungan 45.000 orang per bulan. Segmen pasarnya memang ramai di bulan liburan sekolah," kata Rudy Hudiarto, Marketing PT Skylift Indonesia, pengelola kereta gantung TMII.
Kereta gantung, menurut Rudy, terakhir kali mengalami peremajaan di tahun 1988. Dari segi keamanan, meski usianya sudah tergolong tua, Rudy berani menjamin aman. "Modelnya memang tua. Tapi, maintenance rutin harian dan bulanan. Karena itu, saya berani jawab kalau kereta gantung TMII itu aman. Maintenance selalu sesuai standar termasuk rutin penggantian kabel," paparnya.
Hanya saja, berbeda dengan gondola atau kereta gantung di kawasan Ancol, kereta gantung TMII masih manual. "Maksudnya manual itu buka dan tutup pintu masih pakai orang, nggak otomatis," katanya.
Selain itu, jika sewaktu-waktu listrik dari PLN padam, pihaknya sudah siap dengan listrik dari diesel. "Beberapa kali sudah terjadi. Kalau PLN mati, kita hidupkan diesel. Kalau tidak aman, pengunjung harusnya berkurang, ini malah masih banyak," kata Rudy.
Harganya pun sangat terjangkau. Tak heran, wahana ini menjadi favorit pengunjung TMII. Hanya Rp 25.000 di akhir pekan dan Rp 20.000 di hari biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.