Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Sei Yuk...!

Kompas.com - 01/04/2012, 08:31 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Sei atau daging asap identik sebagai kuliner khas di sebagian besar daerah Nusa Tenggara Timur. Tak heran, seorang teman yang baru-baru ini ke Sumba Barat, saat pertama kali mobil masuk ke kabupaten itu, ia menyeletuk: "Makan sei, yuk".

Sopir yang membawanya pun serta merta menjawab, "Tidak ada sei di Sumba". Ya, sei adalah makanan khas Flores. Orang Sumba tidak memiliki tradisi mengolah dan memakan sei.

Namun, benarkah tak ada sei di Sumba Barat? Nah, cobalah mampir di Kafe Lahir Baru yang berada di daerah Sobawawi, di Waikabubak, ibu kota Sumba Barat.

Di kafe atau restoran satu-satunya di Sumba Barat, pengunjung dapat menikmati sei. Sei yang tersedia adalah daging sapi dan daging babi. Sei disajikan bersama tumis bunga pepaya. Bunga pepaya memang sayur favorit masyarakat NTT. Lalu sebagai penambah nikmat, Sambal Marapu nan pedas menemani sei.

"Sei, kami datangkan dari Kupang," kata Jerry, pemilik kafe tersebut.

Sei dengan aroma kayu dengan sari pati daging yang berlimpah, saja sudah enak. Tambah dengan Sambal Marapu, makan sei menjadi semakin nikmat.

Sambal tidak terlalu pedas, tetapi aromanya membuat nafsu makan bertambah. Sambal terbuat dari cabai keriting, cabai lombok, bawang putih, bawang merah, daun serai, dan batang bawang. Semua diolah dalam keadaan mentah, lalu disiram dengan sedikit minyak.

Kafe Lahir Baru, juga cocok menjadi tempat nongkrong. Di tempat ini tersedia Wifi gratis. Pengunjung juga bisa menonton siaran televisi melalui layar lebar. Sangat cocok untuk menonton bola bareng kawan-kawan.

Karaoke pun tersedia bagi tamu yang ingin bernyanyi atau sekadar mendengarkan musik. Selain itu, kafe ini terletak di bukit. Di siang hari, panorama dari ketinggian begitu memukau.

Sayangnya, jalan menuju kafe ini harus melewati jalan setapak yang sempit dan belum beraspal. Di malam hari, jalanan gelap dan rimbun dengan pepohonan. Menurut Jerry, pihaknya berencana memperbaiki jalan agar lebih memudahkan tamu yang ingin berkunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com