Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Wisata Dieng Tetap Diminati Wisatawan

Kompas.com - 30/03/2013, 13:34 WIB

BANJARNEGARA, KOMPAS.com — Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tetap diminati wisatawan meskipun terjadi peningkatan aktivitas di Kawah Timbang. Pantauan Antara di Kompleks Candi Arjuna, KWDT Dieng, Sabtu (30/3/2013), puluhan wisatawan tampak menikmati keindahan alam obyek wisata ini.

Berdasarkan pelat nomor mobil yang parkir di pelataran obyek wisata ini, banyak wisatawan berasal dari Semarang, Yogyakarta, dan kota lainnya di Jawa Tengah. Bahkan, dua bus pariwisata berpelat nomor D (Bandung) tampak parkir di tepi ruas Jalan Raya Wonosobo-Batur atau di dekat pintu masuk Kompleks Candi Arjuna.

Salah seorang wisatawan dari Semarang, Iin, mengaku, tidak khawatir terhadap peningkatan status Kawah Timbang sehingga tetap berwisata ke Dieng. "Saya sempat baca media online yang memberitakan Kawah Timbang letaknya jauh dari Dieng sehingga kawasan wisata tetap aman untuk dikunjungi. Oleh karena itu, saya bersama keluarga tetap datang ke sini," katanya.

Wisatawan lainnya, Anto, mengaku, sempat ragu-ragu untuk berwisata ke Dieng karena ada beberapa media yang memberitakan status Gunung Dieng dinaikkan dari waspada menjadi siaga. Akan tetapi setelah membaca media lainnya, kata dia, peningkatan status tersebut ternyata lebih ditujukan pada Kawah Timbang yang letaknya jauh dari Dieng.

"Ternyata benar, setelah saya sampai di sini, letak Kawah Timbang jauh dari obyek wisata. Bahkan, warga sekitar obyek wisata tetap beraktivitas seperti biasa," kata Anto yang berasal dari Jakarta ini.

Secara terpisah, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Alif Faozi, mengatakan, wisatawan dari berbagai daerah tetap berminat mengunjungi KWDT Dieng.

Hal itu terlihat dari homestay yang banyak disewa oleh wisatawan di libur panjang akhir pekan ini. "Semalam saya sempat ngobrol dengan salah seorang wisatawan. Dia sempat ragu-ragu untuk berkunjung ke Dieng," katanya.

Akan tetapi setelah membaca sejumlah jejaring sosial yang dibuat para pelaku wisata Dieng dan pemberitaan media massa, wisatawan tersebut yakin jika Dieng aman untuk dikunjungi sehingga tetap mengunjungi obyek wisata ini.

Bahkan, lanjutnya, wisatawan tersebut berjanji akan menginformasikan kondisi KWDT Dieng yang sebenarnya kepada relasinya. "Wisatawan itu juga mengaku jika telah menginformasikan kondisi Dieng melalui akun Facebook-nya dan sudah mengunjungi sejumlah obyek wisata di Dieng," katanya.

Alif mengakui, jumlah kunjungan wisatawan domestik mengalami penurunan sekitar 20 persen sejak terjadinya peningkatan status pada Kawah Timbang, yakni saat ditingkatkan dari normal menjadi waspada pada 11 Maret 2013, dan sejak 27 Maret menjadi siaga.

Kendati demikian, penurunan kunjungan wisatawan tersebut tidak separah saat terjadi peningkatan aktivitas Kawah Timbang pada 2011 karena waktu itu penurunannya mencapai 80 persen.

"Saat ini, penurunan kunjungan wisatawan mancanegara sekitar 5 persen, terutama dari Malaysia. Kalau dari negara-negara lain tetap banyak yang berkunjung karena mereka telah lama merencanakan kunjungannya ke Dieng dan biro-biro perjalanan terus menginformasikan bahwa Dieng tetap aman untuk dikunjungi," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

    KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

    Travel Update
    Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

    Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

    Travel Tips
    Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

    Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

    Travel Update
     Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

    Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

    Travel Update
    Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

    Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

    Jalan Jalan
    Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Jalan Jalan
    Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

    Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

    Travel Tips
    Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

    Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

    Travel Update
    Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

    Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

    Travel Update
    Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

    Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

    Travel Update
    Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

    Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

    Travel Update
    Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

    Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

    Travel Update
    Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

    Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

    Itinerary
    3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

    3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

    Jalan Jalan
    Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

    Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com