Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Warisan Dunia

Kompas.com - 01/04/2013, 11:27 WIB

AWAL musim semi di kota Toulouse, Perancis. Bunga beraneka warna bermekaran. Suhu udara 5-10 derajat celsius terasa lebih hangat berbalut terik matahari. Kota tua yang dijuluki ”kota merah muda” dengan bangunan-bangunan berbahan bata merah itu seakan menyambut pengunjung dengan senyuman.

Toulouse, berjarak 590 kilometer di selatan Paris, pada masa lalu sangat strategis sebagai jalur penghubung karena terletak 150 kilometer dari Laut Mediterania dan 300 kilometer dari Samudra Atlantik. Kota dengan luas daratan 118,3 kilometer persegi ini menyimpan dua situs warisan dunia yang ditetapkan UNESCO.

Canal du Midi, yang pada 1996 ditetapkan sebagai situs warisan dunia, mengawali persinggahan kami. Begitu nama kanal itu disebut, sopir taksi yang mengantar kami dengan antusias menunjukkan dan mengantar kami ke lokasi jalur air ternama di Eropa itu.

Canal du Midi yang bermakna kanal dari dua laut (canal of the two seas) menyimpan jejak kedigdayaan Perancis dalam menciptakan sistem pengairan dan transportasi modern pada abad ke-17. Panjang kanal ini sekitar 240 kilometer membelah kota Toulouse serta membentang antara kota Bordeaux dan kota Sète di selatan Perancis.

Kanal yang dibangun pada 1654-1694 itu ditujukan sebagai jalur pintas penghubung Laut Mediterania dengan Samudra Atlantik. Jalur air ini sekaligus untuk memotong rute panjang Selat Gibraltar penghubung Laut Mediterania-Samudra Atlantik yang dikenal rawan perompak di masa lalu.

Kanal yang dirancang Pierre-Paul Riquet itu awalnya diresmikan dengan nama Canal Royal de Languedoc. Situs UNESCO mencatat, proyek besar yang juga melibatkan sejumlah ahli teknik dan arsitek itu dilengkapi 382 struktur konstruksi, di antaranya jembatan, terowongan, pintu air, jembatan, katup, dan bendungan.

Kelestarian jejak eksotis Canal du Midi hingga kini terjaga. Canal du Midi mempertahankan ciri khas, pada kedua sisi kanal terbentang jalan setapak yang dinaungi pepohonan rindang yang berderet rapi. Sejak 1830 tercatat 42.000 pohon ditanam di sepanjang kanal untuk menjaga daya dukung tanah dan resapan. Sekalipun pemangkasan pohon telah dilakukan beberapa kali, pohon-pohon menjulang itu masih cukup terawat.

Canal du Midi juga terhubung dengan Canal de Brienne yang menuju Sungai La Garonne. Sungai Garonne bermuara di Laut Atlantik. Di salah satu bagian Sungai Garonne terbentang Jembatan Pont Neuf berdinding batu berwarna kemerahan yang menawan dengan tujuh lengkung jembatan berbentuk asimetris.

Pont Neuf yang bermakna ”jembatan baru” juga menjadi salah satu ikon kota Toulouse. Jembatan yang melintasi Sungai Garonne tersebut kerap menjadi tempat nongkrong kaum muda-mudi. Tepian Sungai Garonne yang bebas dari permukiman dilengkapi dengan sarana publik, seperti tempat duduk, areal bermain, dan tentunya jalan setapak.

Selepas menikmati keindahan Pont Neuf, kami mengunjungi Basilika Santo Sernin yang juga merupakan situs warisan dunia yang ditetapkan UNESCO pada 1998. Gereja sederhana yang mulai dibangun pada abad ke-5 tersebut didirikan sebagai penghargaan terhadap Saturnin, uskup pertama dan martir Toulouse, yang hidup pada abad ke-3 Masehi.

Nama Santo Sernin berasal dari lafal Occitan (bahasa dialek di Perancis selatan) untuk Saturnin. Pada 250, Saturnin wafat setelah diseret oleh banteng kurban (sacrificial bull) di depan kuil rakyat (sekarang Place Esquirol). Gereja Notre Dame du Taur lalu memperingati rute berdarah dan wafatnya Santo Saturnin dengan mendirikan basilika sederhana pada abad ke-5, di atas makamnya.

Pada abad ke-11 hingga abad ke-12, Basilika St Sernin direnovasi menjadi basilika nan megah. Demikian pula, pada pertengahan abad ke-19, arsitek Viollet-le-Duc memulai serangkaian pekerjaan restorasi. Kemudian dilanjutkan oleh departemen Monumen Bersejarah pada 1968-1998.

Jejak keindahan bangunan klasik berumur hampir 1.000 tahun itu masih terpancar elok. Gereja berdinding bata merah itu memancarkan arsitektur gaya Romawi yang terlihat dari pilar-pilar penyangga pada interior gereja, atap berukir, ukiran pada dinding batu, serta pintu kayu setinggi dinding yang tebal. Pada bagian atas gereja terdapat menara segi delapan (oktagonal) lima tingkat setinggi 65 meter yang memiliki pengaruh kuat arsitektur Romawi dan gotik.

Gereja St Sernin tidak hanya berfungsi menjadi tempat ibadah, tetapi juga telah menjadi obyek wisata. Sejumlah pelajar sekolah menengah yang masuk ke dalam gereja berbincang dengan guru mereka dan berfoto-foto di depan altar sepanjang sore.

Menutup senja di tepi Sungai Garonne menjadi pilihan yang tepat. Air sungai menorehkan warna kemilau keemasan. Beberapa ekor bebek berenang ke tepian. Semilir angin lembut menerpa wajah mengantarkan suasana teduh menjadi kian romantis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com