Ia menyebutkan beberapa dalang internasional yang tampil pada festival itu adalah Jepang dengan wayang Bunkaru, Iran (wayang Kheimed Shad), Malaysia (wayang Trengganu Cendayu), dan Filipina (wayang Usbon Baclajon).
Selain itu ada juga dari China, India, dan Thailand, sedangkan dalang dari Amerika Serikat Jennifer Woodcander akan membawakan wayang kulit khas Bali.
Tak ketinggalan wayang tradisional lainnya, seperti Wayang Golek (Sunda), Wayang Beber (Wonosari), Wayang Potehi (Semarang), Wayang Kancil (Jawa Tengah), Wayang Kampung Sebelah (Ki Jeliteng), dan Wayang Sasak (Lombok).
"Festival ini menjadi ajang temu budaya, pendidikan, dan hiburan," kata Agustinus Prayitno selaku pemilik Rumah Topeng di Banjar Tengkulak Tengah, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, sekaligus salah satu penggagas Festival Wayang Internasional.
Setiap seniman wayang diberikan kesempatan tampil 30 sampai 60 menit di ajang tersebut. Acara yang digelar di Rumah Topeng itu juga akan diisi seminar budaya dengan menghadirkan pembicara Sujiwo Tedjo, Prof I Nyoman Sedana, dan Wayan Nardaya (wayang Cenk Blonk).
Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata berharap festival tersebut mampu menambah daya tarik Gianyar sebagai obyek wisata berwawasan seni budaya sebagaimana selama ini dikenal oleh wisatawan mancanegara. "Menjadi tanggung jawab yang besar bagi semua pihak untuk turut bersama-sama melestarikan budaya bangsa ini," kata Bharata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.