Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Hidup di Tengah Kemudahan Hasil Laut Agats

Kompas.com - 22/10/2013, 18:01 WIB
AGATS, KOMPAS — Suara bilah papan saling beradu ibarat musik pengiring kehidupan warga di Agats, Kabupaten Asmat, Papua. Tim Ekspedisi Sabang-Merauke: ”Kota dan Jejak Peradaban” Harian Kompas menapaki jalan-jalan papan melihat sebagian pusat kehidupan warga di Agats sebelum berangkat menuju Merauke, Senin (21/10/2013).

Agats dikaruniai hasil laut yang melimpah. Warga menenteng ikan-ikan segar dari laut untuk dibawa pulang. Dengan uang Rp 50.000, kita bisa membeli beragam ikan laut dari pasar.

Kami pun membeli lima tumpuk udang tiger yang rata-rata berukuran dua jari tangan orang dewasa di tepi Jalan Yos Sudarso. Noa dari suku Asmat ini menjual Rp 20.000 per tumpuk yang berisi sekitar enam udang.

Seperti dua sisi koin, kemudahan mendapatkan sumber penghidupan berhadapan dengan kesulitan. Hasil laut yang melimpah belum cukup menyejahterakan masyarakat Asmat.

Mereka masih hidup dalam berbagai keterbatasan, seperti suplai air bersih, bahan bakar minyak yang mahal, dan biaya hidup yang mencekik leher. Akhirnya, penghasilan yang tidak menentu setiap hari terkuras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Nelayan memang mendapat bantuan perahu bermesin tunggal dari Pemerintah Kabupaten Asmat. Namun, mereka harus membeli bensin Rp 15.000 per liter. Jika tidak sedang melaut, mereka menawarkan jasa ojek perahu kepada penumpang kapal yang tidak merapat ke dermaga dengan biaya Rp 20.000 per orang.

Demikian juga harga bahan kebutuhan pokok. Harga minyak goreng kemasan mencapai Rp 15.000 per liter, beras termurah Rp 7.000 per kilogram, dan minyak tanah Rp 6.000 per liter. Harga-harga ini biasa berfluktuasi mengikuti kelancaran distribusi barang. Bahkan harga sepotong ketimun Rp 10.000.

Ada dua akses untuk memasuki Agats. Yang termurah dan menjadi pilihan utama warga adalah kapal laut. Dari Pelabuhan Agats ke Pelabuhan Pomako, Mimika, Papua, tiket kapal Pelni sekitar Rp 130.000 per orang. Adapun untuk tujuan Merauke, tiketnya sekitar Rp 200.000 per orang.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Para penumpang turun dari pesawat perintis yang melayani rute Merauke - Tanah Merah di Bandar Udara Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, Papua, Selasa (2/7/2013). Pesawat perintis sangat efektif untuk membuka keterisolasian wilayah di Papua yang sebagian besar wilayahnya hutan dan tidak dapat ditembus melalui jalur darat maupun laut atau sungai. Pemerintah daerah memberikan subsidi anggaran untuk melayani rute-rute tersebut.
Akses lain adalah menumpang pesawat udara melalui Bandara Ewer dan naik perahu motor lagi sekitar satu jam ke Agats dengan biaya Rp 100.000 per orang. Hanya mereka yang berduit atau sedang terpaksa saja yang menggunakan jasa pesawat, karena dari Agats ke Timika, Mimika, harga tiket bisa mencapai Rp 2,5 juta per orang, dan ke Merauke sekitar Rp 800.000 per orang.

Namun, Bandara Ewer pun tidak bisa dipakai setiap saat. Ketika hujan, bandara ditutup karena landasan dari tikar baja menjadi licin dan sulit didarati pesawat. Pilot tak berani memaksa mendarat karena bisa-bisa pesawat tergelincir dan terperosok ke rawa lumpur.

Tak mudah hidup di Agats. Suku Asmat yang tersohor berkat keindahan ukiran kayunya masih harus berjuang untuk menikmati kesejahteraan ekonominya. (ham/mhf/otw)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com