"Bunaken merupakan satu dari beberapa ikon pariwisata di provinsi ini yang telah banyak memberi kontribusi positif bagi penerimaan daerah," kata Wakil Gubernur, Djouhari Kansil di Manado, Senin (23/12/2013).
Dia mengatakan, pengelolaan dan pelestarian TN Bunaken tidak hanya terletak pada Dewan Pengelola Taman Nasional Bunaken (DPTNB), tapi semua pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, swasta maupun masyarakat.
Menurut wagub, Bunaken telah menjadi ikon Sulut yang telah mendunia, dan memiliki potensi sumber daya alam seperti ekosistem dan keanekaragaman hayati, sehingga langkah nyata yang harus dilakukan adalah berupaya menjaga dan melestarikannya.
"Seluruh pihak terkait hendaknya bersatu serta bersinergi mencari solusi dalam penyelesaian masalah terkait pengelolaan taman nasional Bunaken," katanya.
Djouhari memaparkan, pengelolaan TN Bunaken hendaknya tidak terfokus pada bisnis semata, tapi harus memikirkan pemanfaatan kawasan konservasi untuk pengembangan ekosistem yang dapat menguntungkan warga.
"Apabila kegiatan konservasi tidak dilakukan, dikhawatirkan sumber-sumber ekonomi yang bersumber dari laut dan pesisir tidak akan menjamin kehidupan warga sekitar," katanya.
Karena itu, tambah Djouhari, untuk peningkatan dan pengembangan TN Bunaken harus diimbangi dengan merumuskan kebijakan-kebijakan pengelolaan sektor perikanan dan kelautan, pesisir, serta kepariwisataan yang berkembang di wilayah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.