Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Jejak Indonesia di "Museum Brankas" di Perancis...

Kompas.com - 20/02/2014, 10:34 WIB
Ingki Rinaldi

Penulis

VÉLIZY-VILLACOUBLAY, KOMPAS.com - Tempat penyimpan benda berharga seperti brankas, ternyata bisa punya cerita panjang. Museumnya juga ada.

Berlokasi di Vélizy-Villacoublay, Perancis, berdiri museum khusus untuk perangkat pengaman yang antara lain menyimpan koleksi dari abad XIX. Satu koleksi lain, merekam jejak Indonesia.

Sejumlah perangkat pengaman tersimpan di ruang museum di kantor Gunnebo Perancis ini. Ada di antaranya, empat unit brankas dengan tinggi sekitar 1,5 meter, tiga unit brankas portabel, sebuah brankas logam dengan dekorasi menyerupai mebel kayu, dan sejumlah jenis kunci.

Manajer Pamasaran Produk Gunnebo Perancis, Pascale Seghiri, mengatakan koleksi museum merupakan produk-produk buatan Fichet-Bauche, yang berada di bawah naungan manajemen Gunnebo Security Group.

Dari koleksi pelaut sampai jejak Indonesia

Seghiri menjelaskan, museum memiliki koleksi brankas yang biasa dipakai para pelaut saat berlayar. Ada pula tempat penyimpan uang dengan pengaman yang pada masa lalu dipakai untuk mengumpulkan uang amal (kolekte) di gereja.

Satu brankas lain memiliki mekanisme "jebakan" untuk menangkap tangan pelaku yang berupaya membobolnya. Seghiri memperagakan mekanisme otomatis itu di depan wartawan Indonesia yang mengunjungi museum tersebut, Selasa (18/2/2014).

Dari semua koleksi di museum brankas tersebut, koleksi paling menarik untuk pengunjung asal Indonesia bisa jadi justru sebuah koper tua. Barang ini pernah dimiliki Manajer Ekspor Fichet untuk wilayah Timur Jauh, André Poncet.

Koleksi tersebut menarik bukan karena desain atau kemampuannya mengamankan barang, melainkan karena tempelan stiker di koper yang berasal dari beragam tempat yang pernah disinggahi Poncet. 

Nah, ada di antara semua stiker tersebut, dua stiker dari Indonesia. Pertama, stiker bertuliskan "Hotel Homann, Bandoeng, Java". Lalu, stiker lain bertera tulisan "Hotel du Pavillon, Semarang, Java".

Rotasi koleksi

Seghiri mengatakan, ada ratusan koleksi di museum ini. Namun, tak semuanya sekaligus dipamerkan. Setiap tiga bulan, kata Seghiri, ada rotasi atas puluhan koleksi yang dipamerkan.

Menurut Seghiri, menampilkan koleksi perusahaan merupakan upaya mengkapitalisasi masa lalu untuk kegunaan di masa depan. Ini penting, kata dia, untuk mengingat Alexander Fichet yang memulai usahanya dengan membuka bisnis tukang kunci pada 1825 dan pada 1840 meluncurkan brankas tahan api pertama.

Sedangkan Auguste-Nicolas Bauche yang namanya belakangan bersanding dengan Finchet, adalah ahli material tahan api. Dia mulai menjalankan pabrik manufaktur brankas di Gueux, Perancis, pada 1864.

Perusahaan yang didirikan Fichet dan Bauche baru merger pada 1967. Nama kedua pendiri digabung, menjadi Fichet-Bauche. Pada 1999, Fichet-Bauche diakuisi perusahaan asal Swedia, Gunnebo Security Group, yang adalah penyedia solusi keamanan terintegrasi untuk beragam jenis bisnis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com