Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel di DIY Pulih

Kompas.com - 27/02/2014, 10:32 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS — Erupsi Gunung Kelud, beberapa waktu lalu, mengakibatkan batalnya pemesanan 3.500 kamar hotel berbintang di Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga sektor perhotelan menderita kerugian sekitar Rp 6 miliar. Namun, pekan ini tingkat hunian hotel di DIY mulai pulih dengan tingkat okupansi mencapai 57 persen.

Demikian dikatakan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata DIY Didik Purwadi, Rabu (26/2/2014), di Yogyakarta. ”Secara fisik, erupsi Gunung Kelud tidak menyebabkan kerusakan gedung perhotelan di DIY. Namun, dari sisi pendapatan, para pengusaha hotel, khususnya hotel berbintang, harus menerima kenyataan pembatalan sekitar 3.500 kamar,” kata dia.

Hilangnya potensi pendapatan sejumlah hotel berbintang di DIY sebagian besar terjadi selama Jumat hingga Minggu (14-16/2/2014). Saat itu, nyaris semua penghuni hotel adalah tamu yang memutuskan tetap bertahan tinggal di Yogyakarta karena tidak bisa naik pesawat untuk kembali ke daerah asal.

”Tamu yang mau datang akhirnya batal. Sementara tamu yang sudah telanjur menginap akhirnya memperpanjang waktu menginap sambil menunggu Bandara Internasional Adisutjipto beroperasi kembali,” kata Didik.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY Istidjab M Danunagoro mengungkapkan, sebagian besar hotel yang batal mendapat tamu akibat erupsi Gunung Kelud adalah hotel-hotel berbintang 2, 3, 4, dan 5 yang rata-rata menyediakan fasilitas meeting, incentive, conference, exhibition (MICE).

”Hampir semua tamu yang membatalkan pesanan kamar hotel adalah tamu-tamu yang datang ke Yogyakarta naik pesawat. Karena penerbangan ke Yogyakarta ditutup setelah erupsi Gunung Kelud, praktis mereka batal datang ke Yogyakarta,” kata dia.

Jika pada hari biasa tingkat hunian hotel berbintang di DIY rata-rata 50 persen, pasca erupsi Gunung Kelud tingkat hunian hotel merosot hingga 23 persen. Kondisi ini berlangsung hingga awal pekan ini sampai kemudian mulai pulih menjadi 57 persen.

Adapun jumlah hotel berbintang di DIY sekarang sekitar 60 hotel dengan jumlah kamar sekitar 7.000 kamar. Sementara itu, jumlah hotel nonbintang di DIY sekitar 1.100 hotel dengan jumlah kamar sekitar 12.000 kamar.

Ada pembatasan

Selain sektor perhotelan, erupsi Gunung Kelud juga berimbas pada sepinya jumlah wisatawan. Salah satu destinasi wisata andalan di DIY yang terdampak adalah Candi Prambanan. Sejak Jumat (14/2/2014), pengelola Taman Wisata Candi Prambanan menutup kunjungan wisata hingga Rabu (19/2/2014).

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Pengunjung menikmati senja di pelataran Candi Prambanan, DI Yogyakarta, Selasa (24/5/2011). Candi Prambanan telah menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia dan kemegahannya terus menghadirkan daya tarik bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
”Dengan penutupan selama beberapa hari, kami kehilangan pengunjung lebih dari 15.000 wisatawan,” kata General Manager Unit Taman Wisata Candi Prambanan Priyo Santoso.

Penutupan kunjungan selama beberapa hari dimanfaatkan pengelola Taman Wisata Candi Prambanan untuk membersihkan kompleks candi dari abu vulkanik. Pihak pengelola akhirnya baru menerima kunjungan pada Rabu dengan pembatasan daerah kunjungan hanya pada zona dua karena zona inti masih harus dibersihkan dari abu vulkanik oleh pekerja khusus dari Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY. (ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com