Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Gunung Slamet Tak Terganggu

Kompas.com - 17/03/2014, 16:05 WIB
PURBALINGGA, KOMPAS — Kendati aktivitas vulkanik Gunung Slamet, yang kakinya berada di Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Pemalang (Jawa Tengah), masih di atas normal, aktivitas pariwisata di lereng gunung itu tak terpengaruh. Lokasi obyek wisata di Kabupaten Purbalingga dan Banyumas berada dalam jarak aman dari radius steril yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, sejauh dua kilometer.

Menurut pantauan Kompas, Sabtu (15/3/2014), obyek wisata air Bojongsari (Owabong) dan Taman Reptil Sanggaluri di Kabupaten Purbalingga yang menjadi destinasi wisata unggulan daerah itu ramai dikunjungi wisatawan. Selain pengunjung pribadi, wisatawan dalam rombongan bus memadati kawasan wisata itu.

”Kami sempat khawatir, tetapi setelah diyakinkan bahwa lokasi Owabong jauh dari puncak Gunung Slamet, kami tak jadi membatalkan kunjungan,” tutur Mira Susana (45), wisatawan asal Bandung, Jawa Barat, yang datang bersama rombongan dua bus.

Beberapa wisatawan justru penasaran ingin melihat langsung kondisi gunung setinggi 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. ”Kepengin lihat karena Gunung Slamet katanya dari Sanggaluri Park bisa kelihatan. Sayangnya, gunung itu sering tertutup awan,” ucap Joko Sambudi (34), wisatawan asal Yogyakarta.

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Purbalingga Prayitno menuturkan, kendati status Gunung Slamet masih ditetapkan Waspada (level II) sejak Senin lalu, sejumlah obyek wisata di kabupaten itu tetap aman untuk dikunjungi. Lokasinya jauh dari kawasan rawan bencana (KRB) yang ditetapkan PVMBG.

Di luar kawasan rawan

Berdasarkan potensi bahaya, wilayah di sekitar gunung dibagi tiga zona KRB. Zona KRB III adalah kawasan yang selalu berpotensi dilanda aliran lava, gas beracun, awan panas, lontaran batu (pijar), dan hujan abu lebat dalam radius 2 km dari puncak. KRB II adalah kawasan yang berpotensi dilanda ancaman serupa dalam radius 4 km. KRB I adalah kawasan dalam radius 8 km dari puncak.

”Pemberitaan tentang Gunung Slamet sempat membuat banyak orang yang akan berwisata bertanya. Mereka khawatir situasi mencekam. Padahal, di sini masih tenang, apalagi lokasi beberapa obyek wisata sangat jauh, berkisar 20-25 km dari puncak gunung,” ujar dia. Kecuali jalur pendakian Gunung Slamet yang ditutup sementara, semua obyek wisata lain tetap buka, termasuk Monumen Jenderal Soedirman.

Lokawisata Baturaden di Kabupaten Banyumas, yang berada pada 5-6 km dari puncak Gunung Slamet juga masih dibuka. Kepala Subbagian Tata Usaha Lokawisata Baturaden Kusmantono mengatakan, kondisi di lokawisata aman dan pengunjung normal sekitar 300 orang per hari.

Namun, Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Banyumas Didi Rudwianto menyarankan Pancuran Telu dan Pancuran Pitu di Baturaden ditutup. (GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com