Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surono: Kaji Ulang Pembukaan Wisata Kelud

Kompas.com - 20/03/2014, 17:07 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono meminta Pemerintah Kabupaten Kediri mengkaji ulang pembukaan wisata Gunung Kelud (1.731 mdpl) pada awal Maret lalu karena dinilai masih berbahaya.

"Lebih baik berhati-hati daripada ragu," kata Surono saat dikonfirmasi Kamis (20/3/2014), terkait dengan kebijakan Pemkab Kediri yang membuka kembali wisata Gunung Kelud usai erupsi 13 Februari 2014 lalu.

Menurut Surono, keselamatan pengunjung atau pun warga harus diutamakan daripada sekadar membuka wisata. Surono mengingatkan, kondisi Gunung Kelud yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jatim masih belum stabil. Status saat ini juga masih waspada belum ke aktif normal.

"Memang antara uang dan keselamatan ada pertarungan. Tapi, kalau terjadi sesuatu seperti di Sinabung, baru (ditanya) kenapa tidak dilarang. Semua komplain akan sia-sia," katanya.

Surono melanjutkan, pihaknya tidak pernah memberikan rekomendasi ke pemda setempat untuk menjadikan gunung itu sebagai lokasi wisata. Terlebih lagi, mengizinkan pengunjung masuk ke kawasan kawah Gunung Kelud pascaerupsi.

Surono menegaskan, status Gunung Kelud masih waspada dan rekomendasi 3 kilometer harus netral dari berbagai macam aktivitas masyarakat. Mereka tidak diperbolehkan masuk ke kawasan itu, karena masih berbahaya.

Ia memaparkan, tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih belum melakukan pengkajian lebih mendalam tentang kondisi terkini Gunung Kelud. Walaupun dari kamera CCTV yang dipasang, gunung itu telah berubah yaitu terdapat kawah. Tim masih akan menunggu status gunung itu aktif normal dan baru akan melakukan penelitian.

Pemkab Kediri tetap menjadikan Gunung Kelud sebagai pusat wisata dan berencana segera memperbaiki kerusakan sarana yang disebabkan oleh erupsi. "Kami tentunya akan melakukan pembenahan. Yang jelas sebagai lokasi wisata, walaupun pascaletusan, Kelud tetap kami prioritaskan," kata Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kediri Adi Suwignyo.

Adi mengatakan, pemerintah masih akan melakukan pengkajian untuk mengeskplor keindahan apa yang bisa diambil dari Gunung Kelud.

Jika setelah erupsi kawah berubah menjadi gunung yang disebut sebagai anak gunung dan saat ini sudah tidak ada, untuk itu saat ini sedang dipelajari struktur yang terbaru dari Gunung Kelud pascaerupsi 13 Februari lalu.

Jika sebelumnya, terdapat sumber mata air panas yang bisa dijadikan pusat wisata, saat ini juga sedang dipelajari apakah sumber itu masih ada atau tertutup pascaerupsi.

Sejak wisata Kelud dibuka secara resmi pada Sabtu (8/3/2014), tingkat kunjungan lebih dari 700 orang, dan meningkat tajam pada akhir pekan dengan pengunjung lebih dari 3.000 orang. Setiap pengunjung dikenai tarif Rp 10.000 masuk ke lokasi wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com