Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbekal IT, Banyuwangi Pacu Promosi Pariwisata

Kompas.com - 15/05/2014, 10:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengoptimalkan instrumen teknologi informasi (TI) untuk memacu promosi sektor pariwisata. Berbagai destinasi wisata menarik di daerah berjuluk "The Sunrise of Java" itu dipromosikan melalui berbagai strategi berbasis TI.

"Dengan teknologi, promosi jadi efisien dan efektif serta terukur. Kita manfaatkan tren social media, smartphone, dan website yang terintegrasi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas seusai mendapat penghargaan Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2014 di Jakarta, belum lama ini.

Banyuwangi sendiri baru meraih penghargaan sebagai juara pertama (the best champion) dalam ajang Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2014. Penghargaan diserahkan oleh Menkominfo Tifatul Sembiring kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Kamis (8/5/2014) malam.

Banyuwangi menyabet IDSA 2014 untuk ajang overall society, melampaui kabupaten lainnya se-Indonesia. Indikator  penilaiannya adalah pemanfaatan teknologi digital untuk berbagai kegiatan di daerah tersebut. Survei untuk penghargaan ini dilakukan terhadap lembaga-lembaga dan masyarakat dengan melibatkan 19.000 responden di seluruh Indonesia.

Anas mengatakan, pihaknya telah meluncurkan pembuatan aplikasi promosi wisata berbasis Android. Melalui aplikasi tersebut, wisatawan akan dipandu untuk mengetahui detil tentang Banyuwangi, mulai dari destinasi, kondisi sosial-budaya, dan tempat-tempat penting seperti rumah sakit, tempat ibadah, dan hotel.

"Wisatawan akan tahu berapa kilometer lagi sampai di destinasi tujuannya. Saat ini kita sedang sempurnakan agar makin lengkap, termasuk akan kami integrasikan dengan hotel dan restoran," ujar Anas.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Pesawat Wings Air dan Garuda Indonesia di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (1/5/2014).
Anas mengatakan, pendekatan promosi pariwisata harus selalu relevan dengan perilaku pasar. Saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara kelima terbesar pengguna telepon pintar (smartphone). Mengutip riset Yahoo! dan Mindshare, pengguna smartphone di Indonesia mencapai 41 juta pada pertengahan 2013 dan akan menjadi 103,7 juta pengguna dalam tiga tahun mendatang.

”Penetrasi penggunaan smartphone diprediksi akan terus naik, termasuk yang berbasis Android. Karena itu pula, kami meluncurkan aplikasi wisata berbasis Android,” ujar Anas.

Menurut Anas, saat ini konsumen pariwisata meminta lebih. Mereka tidak hanya ingin datang ke obyek wisata alam maupun wisata budaya, namun juga sangat memperhatikan kenyamanan dalam memperoleh informasi. Salah satu sumber rujukan informasi utama adalah internet. Informasi itu tidak hanya dari satu sumber sepihak dari pengelola tempat wisata dan pemerintah daerah, tapi juga dari pihak lain seperti blogger maupun rekomendasi teman di Twitter dan Facebook.

Menurut Anas, pengembangan pariwisata berbasis TI sangat membantu promosi. Selain relatif lebih murah, strategi itu cukup efektif.

"Dana promosi wisata kami sangat minim, karena itu kami optimalkan teknologi. Ada android, kita juga pakai social media. Ada video wisata kami di Youtube yang sudah dilihat belasan ribu kali, ada kuis di Twitter, kami manfaatkan Path dan Instagram, ada pula kegiatan para blogger. Hasilnya tingkat kunjungan wisatawan naik 100 persen untuk turis asing 2013 lalu ada 10.462 orang, sedangkan turis lokal naik sekitar 23 persen menjadi 1.057.962 orang," tambah Anas. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com