Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kepedihan di Balik Keanggunan Taj Mahal

Kompas.com - 04/07/2014, 14:10 WIB
"SORROW was never more beautiful". Buktinya adalah Taj Mahal di India, yang tersusun dari putih pualam dan patah hati. Taj Mahal dibangun oleh kekaisaran Mogul di bawah pemerintahan Shah Jahan sebagai makam untuk mengenang istri tercintanya, Ratu Mumtaz Mahal, yang meninggal dunia ketika melahirkan.

Berikut ini beberapa fakta dan cerita di balik Taj Mahal. Bangunan yang berhiaskan permata ini diselesaikan pada sekitar 1647 dan kota lokasinya di Agra. Inilah monumen yang kemudian dianggap menjadi contoh arsitektur Mogul yang paling mengesankan.

Musoleum ini juga telah bertahan dalam penyerbuan kelompok Jat serta penjajah kolonial Inggris, yang saat pemberontakan India 1857 membongkarnya. Kemudian Taj Mahal direstorasi dan dipasang perancah agar terlindungi dari serangan bom di dalam PD II.

Meski banyak teori baru-baru ini mengklaim bahwa Taj dirancang bukan sebagai simbol perasaan cinta mendalam, melainkan sebagai peta atas interpretasi Hari Penghakiman versi Sufi, aliran mistik dalam agama Islam.

Bangunan Taj Mahal juga tidak terlepas dari perseteruan keluarga, karena tak lama setelah pembangunan selesai, Shah Jahan digulingkan dan dipenjarakan putranya sendiri.Tetapi akhirnya putra tersebut menuntaskan baktinya sebagai anak dengan menguburkan sang ayah di samping Mumtaz.

Keindahan Taj Mahal memerlukan 22 tahun untuk rampung. Dalam waktu itu, pembangunannya dikerjakan oleh tak kurang dari 20.000 orang serta 1.000 gajah.

Kubah megah setinggi hampir 200 kaki sejatinya adalah sebuah kubah dalam kubah. Bulatan rangka luar lebih besar daripada yang di bagian dalam. Oleh sebab itu, jika eksterior kubah tampak dari dalam, simetrinya akan terlihat tidak sempurna. Lalu ujung pucuk Taj didesain berbentuk seperti bunga teratai.

Sarkofagus berornamen yang dipajang bagi para pengunjung Taj Mahal, sebenarnya kosong. Makam yang asli ditempatkan di lantai bawah, tersembunyi.

Taj dapat dikunjungi selepas gelap, yakni pada malam bulan purnama serta dua hari sebelum dan sesudahnya. Sedangkan pada tiap hari Jumat dan selama Ramadan, musoleum ditutup.

Ada seorang penyair India, Rabindranath Tagore, yang melukiskan Taj Mahal sebagai "setetes air mata pada muka sangkala". Namun, Taj kini menghadapi ancaman paling berbahaya yaitu degradasi lingkungan.

Taj Mahal berdiri di pinggir sungai Yamuna yang perlahan mengering. Menyusutnya permukaan air dari Sungai Yamuna mempercepat laju pembusukan kayu yang menyangga strukturnya, sehingga dikhawatirkan bisa sewaktu-waktu ambruk. (Andrew Nelson)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com