Kathleen, yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan bidang pariwisata dan penerbangan, berhasil menyusun portofolio yang baik setelah digembleng Tony Fernandes, CEO AirAsia Group. Selama sembilan tahun di AirAsia, Kathleen belajar, mengawasi 15 departemen, serta menorehkan namanya sebagai pemimpin bisnis, inovator, dan penjualan yang dinamis.
Kathleen diganjar Top 10 Most Influential Woman Leader in Travel in 2013, Marketer of The Year oleh Web in Travel tahun 2012, dan ”Aviation Legend” oleh perusahaan web asal Tiongkok, Baidu.
Perempuan asal Singapura ini ditunjuk sebagai CEO AirAsia Expedia, perusahaan patungan antara Expedia Inc—perusahaan perjalanan asal Amerika yang berbasis pada jaringan—dan maskapai penerbangan murah AirAsia Group. Saat ini AirAsia Expedia yang berkantor pusat di Singapura telah membuka kantor perwakilan di India, Jepang, Thailand, dan Malaysia. Namun, Expedia memberikan layanan ke seluruh dunia dengan jaringan 150.000 hotel dan 400 maskapai penerbangan.
Dalam kesempatan promosi wisata Asia, Travel Rave, di Singapura, akhir Oktober lalu, Kompas mendapat kesempatan berbincang-bincang dengan Kathleen mengenai industri pariwisata dalam jaringan. Berikut petikannya.
Menurut Anda, bagaimana bisnis pariwisata saat ini?
Lanskap dunia pariwisata saat ini sedang berubah. Nilai bisnis pariwisata Asia mencapai 350 miliar dollar AS dengan 70 persen di antaranya datang dari pariwisata konvensional yang tidak berbasis pada jaringan internet. Akan tetapi, bisnis jaringan sedang berkembang. Seiring perubahan yang terjadi pada masyarakat dan teknologi, bisnis pariwisata pun berubah. Ini seperti revolusi.
Bersamaan dengan itu, dalam masyarakat tumbuh keyakinan, kalau mau murah, pergilah ke web. Semuanya sangat mudah dan simpel. Jika mau beli tiket pesawat, tinggal buka situs Expedia, swipe, buka tanggal, dan pesan. Semuanya sangat mudah. Jika kamu dari Jakarta ingin ke Singapura, kamu tinggal buka situs Expedia dan akan banyak pilihan berbagai macam maskapai penerbangan, baik yang biaya murah maupun layanan penuh, semua ada di Expedia. Mau pilih yang penerbangan langsung atau transit, semua tersedia seketika.
Di web, semua pilihan tersedia sesuai keinginan konsumen. Benar kata pepatah, konsumen adalah raja. Dompetnya yang memutuskan dia akan membeli yang mana. Penjual bisa saja bilang saya suka kamu, saya cinta kamu, tetapi semua itu tidak berguna. Pembeli yang memutuskan, beli atau tidak.
Faktor apa yang mendorong bisnis pariwisata daring bisa berkembang pesat?
Kita sekarang hidup di dunia media sosial. Media sosial juga mengubah perilaku masyarakat. Masyarakat selalu melaporkan perjalanan dan semua aktivitasnya di Facebook. Kita hidup dalam dua dunia, satu di dunia maya, satu lagi di dunia nyata, ini sangat membantu bisnis.
Jika kamu tinggal di Palembang, Semarang, atau di mana saja, kamu tidak perlu pergi ke agen perjalanan jika ingin tahu kondisi sebuah hotel. Bahkan, sering kali petugas agen tidak tahu bagaimana kondisi di hotel itu. Melalui dalam jaringan, kamu mempunyai akses apa saja, di mana saja.
Anda diuntungkan dengan kebiasaan masyarakat yang berubah. Adakah kendalanya?