Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daring, Membangkitkan Revolusi Dunia Pariwisata

Kompas.com - 03/11/2014, 19:23 WIB

Bisnis e-commerce adalah bisnis melokalisasi konten. Jadi, semua konten yang ada harus diterjemahkan sesuai kebutuhan setempat. Hal ini tentu tidak mudah. Kami membutuhkan banyak informasi mengenai sebuah tempat. Kemudian, informasi itu harus diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa sesuai pasar kami. Jadi, jika di Bandung ada 200 hotel, kami harus bisa menerjemahkan apa yang ada di 200 hotel itu ke berbagai macam bahasa.

Kami juga harus bisa menerima pembayaran dengan mata uang lokal karena tidak semua orang terbiasa membayar dalam dollar AS. Di sini tantangan kami, mencari perekayasa, pemrogram, dan tenaga ahli yang bisa mengerjakan ini semua.

Bagaimana perkembangan bisnis perjalanan daring di Asia di masa mendatang?

Saya yakin akan semakin banyak orang bepergian dan belanja melalui jasa daring. Akan tetapi, jangan lupa, biro perjalanan konvensional tetap mempunyai segmen pasar tertentu. Orang-orang kaya akan lebih suka pergi ke biro perjalanan daripada melalui daring karena mereka mencari pelayanan yang tinggi. Kantong mereka tidak memaksa mereka berhemat.

Orang yang pergi ke jaringan adalah orang mencari pilihan. Orang muda lebih suka pergi ke jaringan.

Saat ini orang yang paling banyak melakukan pembelanjaan wisata melalui daring adalah orang Jepang. Mereka banyak melakukan perjalanan karena transportasi mereka juga sudah baik, seperti mempunyai kereta cepat. Mereka juga banyak melakukan perjalanan domestik, baik yang berbiaya rendah maupun dengan layanan penuh.

Pasar Jepang adalah pasar yang sudah mapan, pendapatan mereka tinggi, dan mereka senang bepergian. Kini kita lihat Singapura dan Hongkong juga tumbuh. Kalau Tiongkok juga melakukan perjalanan, tetapi yang melalui fasilitas jaringan belum terlalu besar. Kami menunggu pasar Indonesia dan Filipina tumbuh seperti Jepang. (M CLARA WRESTI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com